Simpatisan Jeriko Sebut Gabriel dan Leo Lelo Pembohong Demokrasi

Massa Aksi Simpatisan Jeriko saat Turun aksi protes

Kupang, Pelopor9.com - Simpatisan Jeriko mengecam pernyataan dan tudingan Gabriel Suku Kotan atau Gabriel dan Leonardus Lelo atau Leo Lelo yang menyebutkan bahwa masa yang melakukan demonstran menolak kegiatan Demokrat di NTT bukan orang demokrat asli. Hal itu bentuk pembohongan publik dan demokrasi di NTT.

 

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Relawan Simpatisan Jeriko, Herison Arianto Kore, Jumat (4/2/22).

 

Heri membeberkan bahwa masa yang melakukan aksi damai ke Polda NTT bahkan ada yang lebih senior dan lebih dulu masuk partai dari Ketua Umum Demokrat Agus Yudhoyono.

 

Bukti pembohongan publik yang dilakukan Gabriel yakni menyebutkan bahwa suara DPC Malaka dan DPC Rote Ndao dianulir dalam Musda padahal Gabriel bukan peserta Musda dan tidak memiliki hak suara, hanya diijinkan saat pembukaan, karena hasil verifikasi suara oleh BPOKK suara tersebut sah.

 

“Janganlah Berbohong, kami punya Dokumentasi Video yang lengkap dan juga Berita Acara Persidangan Musda Demokrat di Hotel Aston,”ujar Heri dalam siaran Pers yang diterima redaksi.

 

Herison juga mengingatkan Gabriel dan Leo Lelo agar tidak asal-asalan memvonis simpatisan Jeriko dengan sebutan Gerombolan Pengacau Partai Demokrat (GPPD), karena Partai Demokrat menjadi salah satu partai besar bukan hanya andil dari pengurus partai saja namun ada dukungan simpatisan

 

Dikatakan, semua yang melakukan demonstran adalah murni orang Demokrat, orang yang berdarah-darah dan mengumpulkan suara untuk Partai Demokrat, baik itu Pilkada, Pilpres dan Pileg.

 

“Kami ingatkan agar Gabriel, dkk yang menamai diri Demokrat NTT jangan mudah labeli orang dengan  sebutan GPPD karena Demokrat besar di NTT bukan karena kerja pengurus partai saja, tapi juga oleh simpatisan partai,” jelas Heri.

 

Lanjutnya, gerakan yang dilakukan simpatisan Jeriko menandakan bahwa persoalan penentuan Ketua Partai Demokrat di NTT belum selesai sebelum adanya klarifikasi dan penjelasan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Yudhoyono tentang penentuan seseorang yang kalah dalam Musda sebagai Ketua partai.

 

Jika tidak ada klarifikasi resmi dari Ketua Umum AHY, maka simpatisan Jeriko akan terus menyuarakan dan membongkar bobrok yang dilakukan elit Partai Demokrat, termasuk membubarkan seluruh kegiatan Partai Demokrat di NTT.

 

"Kami tegaskan bahwa kami tetap akan datang memperjuangkan kebenaran dengan cara-cara yang damai pada sabtu (5/2/22), jika aparat masih mengijikan mereka berkegiatan, mohon maaf kami akan mengusir dan membubarkan kegiatan yang kami anggap illegal ini,” tegas Heri.

 

Dia mengajak simpatisan Jeriko untuk berkumpul bersama dalam aksi pembubaran kegiatan Rakerda Demokrat NTT yang akan berlangsung pada Sabtu (5/2/22) di Grand Mutiara.

 

“Kami mengajak simpatisan Jeriko untuk berkumpul di alun-alun Kota Kupang (samping pertamina Kelapa Lima) pada pukul 09:00 wita atau jam Sembilan pagi,” pungkas Heri.

 

Sebelumnya, Leo Lelo melalui kuasa hukum Gabriel Suku Kota menyebut aksi damai yang dilakukan oleh simpatisan Jeriko sebagai Gerombolan Pengacau Partai Demokrat (GPPD). (R-1)