Partai Golkar Sabu Raijua melakukan konsolidasi yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD NTT, Melkiades Laka Lena
Menia, Pelopor9.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Sabu Raijua, optimis pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 meraih suara terbanyak. Dengan target, 5 kursi di DPRD Sabu Raijua. Dimana, pengurus tingkat Kabaupaten, desa, kelurahan bahkan simpatisan partai Golkar sudah berkerja ekstra menghadapi pesta Demokrasi 5 tahunan ini.
“Pemilu 2024, kita Target 5 Kursi di DPRD Sabu Raijua. Kita harus kerja ekstra, kerja cerdas dan profesional dalam pemenangan pemilu tahun 2024. Dengan selogan "seribu orang teman sangatlah sedikit dan satu orang lawan sangatlah banyak". Ujar Ketua DPD II partai Golkar sabu Raijua, Simon Dira Tome, pada Kegiatan konsolidasi dan sosialisasi Parta Golkar Sabu Raijua di Hotel Jesika, 11/4/22)
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua BAPILLU, Frans Sarong, Ketua KPPG, Libby Sinlaeloe, Anggota FPG, Johan Oematan, Pengurus AMPG, Yesenia Irene Liyanto dan Pengurus KPPG, Lanny Koroh dan dihadiri oleh kader dan simpatisan Partai Golkar Sabu Raijua.
Optimis untuk memenangkan Pemilu 2024 di Sabu Raijua, menurutnya, karena Sabu Raijua merupakan basis utama Golkar dan itu terbukti pada tahun 2009 silam. Partai Golkar terbukti merebut 6 kursi di DPRD Sabu Raijua dan berhasil menyumbangkan suara untuk DPRD RI dan DPRD Propinsi NTT.
“Dalam momemntum ini, saya minta kepada seluruh pengurus partai Golkar agar kerja ekstra dalam memenangkan pemilu 2024 mendatang. Karena mendapatkan 5 kursi di DPRD Sabu Raijua bukan sesuatu yang mustahil”tegas Wakil Ketua DPRD Sabu Raijua ini.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan agar semua pengurus partai Golkar di setiap daerah, dalam berpolitik harus menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat, merangkul dan menyatukan yang terpisahkan.
Lanjutnya, komposisi politik di Sabu Raijua, perlu dijaga sebaik mungkin. Sehingga,hubungan persaudaraan diantara sesama orang Sabu ataupun dengan orang luar tetap terjaga. Politik, jangan dijadikan sebagai sebuah proses pemecahan di antara kawan apa lagi dalam hubungan keluarga.
“politik ya politik saja. jangan sampai gara-gara politik hubungan persaudaraan sesama orang sabu itu putus, "tegasnya". (R-2/jom)