Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Desak Pemerintah Sabu Raijua Percepat Pencairan Dana Seroja

Menia, Pelopor9.com - Lambatnya proses pencairan Dana Seroja bagi masyarakat Sabu Raijua, membuat Wakil Ketua Komis IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, angkat bicara dan meminta kepada Pemerintah Sabu Raijua untuk mempercepat proses pencairan. Sehingga, masyarakat Sabu Raijua bisa memanfaatkan dana tersebut untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat bencana tersebut.

 

“Saya himbau kepada pemerintah Sabu Raijua, segera berikan Hak-hak masyarakat yang mengalami bencana seroja tersebut” Hal itu, disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melkiades Laka Lena saat kegiatan kegiatan konsolidasi Partai Golkar, Senin (11/04/2024)

 

Ketua DPD Golkar NTT ini mengatakan, proses validasi dan dan verfikasi yang sementara dilakukan oleh Pemerintah Daerah saat ini, sangat dipahami oleh DPR RI. Tetapi, pemerintah tidak bisa menjadikan itu sebagai tameng untuk membenarkan diri. Karena, masyarakat sudah menunggu bantuan tersebut untuk dimanfaatkan

 

"bencana itu sudah satu tahun lebih telah berlalu. Masyarakat menunggu dana tersebut untuk perbaiki rumah mereka yang rusak karena seroja”katanya.

 

Sebelumnya, Tokoh Masyarakat Sabu Raijua bersama masyarakat telah mempertanyakan masalah ini kepada Pemerintah dan DPRD Sabu Raijua, karena dalam pendataan tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Selain itu, dana yang sudah dicairkan oleh pemerintah Pusat tidak kunjung dicairkan dengan alsan bahwa masih dilakukan verifikasi dan validasi lagi.

 

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Yohanis Uli Kale, dihadapan masyarakat janji bahwa apa yang menjadi hak masyarakat tetap akan diperhatiakan karena pemerintah tidak ingin masyarakatnya susah. Dan untuk masyarakat yang belum terdata akan didata Kembali dan akan dianggarakan oleh pemerintah daerah.

 

Sementara Sekretris Daerah dalam kesempatan itu tidak sepemdapat dengan Wakil bupati karena menurutnya anggaran daerah sementara deficit.

 

“Saya tidak memberikan janji manis kepada masyarakat, karena anggaran kita saat ini sementara deficit. Kita hanya minta agar pemeringtah desa bisa menganggarkannya melalui dana desa”katannya. (R-2)

 

kita tetap memahami validasi dan verifikasi data penerima, tetapi harus dipercepat karena seroja itu sudah satu tahun lebih berlangsung, "ungkapnya dengan salut".