Makam Julian Hendrik sementara direnovasi
Menia, Pelopor9.com – Dalam memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember 2025, yayasan Generasi Peduli Sarai (GPS) Sabu Raijua, akan melaksanakan malam perenungan di Makam Pahlawan Perintis Kemerdekaan Bangngu Ludji He atau Julian Hendrik di Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah, Sabu Raijua, Senin (10/11/2025) pukul 17.00 Wita.
Ketua Yayasan GPS, Jefrison Hariyanto Fernando mengatakan bahwa perenungan hari pahlawan di pusaran makam Julian Hendrik telah dilakukan sejak 2016. Hal itu untuk mengenang perjuangan pahlawan pendahulu yang telah gugur.
“Julian Hendrik ini, salah satu yang memimpin pemberontakan di atas Kapal Perang Belanda De Zeven Provincien atau Kapal 7 pada tangga 10 Febriuari 1933 yang ditangkap dan dipenjara oleh Belanda,”katanya.
Dikatakan, hasil penelusuran sejarawan Indonesia, Peter Apollonius Rohi menemukan dalam arsip nasional yang bertuliskan dalam bahasa Belanda, Julian adalah orang pertama yang tatkala berusia 24 tahun, pada 3 Februari 1933 mengajak teman - teman marine kru kapal perang De Zeven Provincien atau kapal untuk merebut kapal milik penjajah itu.
"Revolusi sekarang juga!", ajaknya pada teman2nya dalam sebauh pertemuan di Gedung bioskop Ulele, Kutaradja (kini Banda Aceh).
Salah satu rekan perjuangannya adalah Martijn Pa Radja yang gugur saat pemberontakan telah diabadikan pada nama jalan di Kota Kupang.
Aksi perebutan kapal itu membuat Gubernur General Belanda De Jonge memerintahkan pesawat terbang Dornier membom kapal perangnya sendiri.
Bom seberat 50 kg yang jatuh di atas geladak menewaskan Martijn Pa Radja, Gossal, Rumambi serta 23 prajurit marine, sedang Julian Hendrik dan Jermias Kawilarang bersama lbih seratus teman - temannya ditangkap dan dipenjarakan di penjara militer di Sukolilo, Madura.
“Kita kenang Julian Hendrik, pahlawan perintis kemerdekaan yang berjiwa nasionalis yang membela Indonesia sebelum merdeka. Dia pahlawan kita, sebagaimana Menteri Sosial Soepardjo tahun 1978 telah menganugerahi gelar pahlawan atas perjuangannya yang menggemparkan dunia.
Perjuangan Julian menyisahkan nilai-nilai kejujuran, keteladanan dan nasionalis bagi keluarga dan rakyat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai), rakyat Indonesia serta generasi masa kini.
Sementara ketua Panitia kegiatan, Pelipus Libu Heo mengucapkan terimakasih atas dukungan dan semangat gotong royong dari semua pihak baik melalui dana dan dukungan moril. Sejak dimulainya renovasi makam tahun 2015, dimana dilakukan secara gotong royong dan patungan.
“Kita maklumi, pemerintah tidak memiliki cukup anggaran di tengah efisiensi anggaran untuk membuat anggaran rutin kegiatan perenungan pahlawan di makam Julian Hendrik. Sehingga panitia menjalankan proposal dukungan ke berbagai pihak”,katanya.
Dia berharap ke depan, renovasi makam selesai dilakukan dan menteri sosial dapat meresmikannya. (*)