Ketua FPDIP Ende: Vinsen Sangu
Ende, Pelopor9.com – Proses perekrutan tenaga medis pada Rumah Sakit Pratama Ende, dinilai syarat dengan Kolusi dan Nepotisme, ini sangat melukai prinsip transparan, akuntabel dan profesional. Selain itu juga melukai masyarakat utara karena hanya10 % masyarakat setempat yang dikamodir menjadi tenaga medias.
Hal ini dismpaikan oleh Ketua Fraksi PDIP Kabupaten Ende, Vinsen Sangu kepada media ini, Senin (15/6/20)
Diakuinya, proses perekrutan dimulai dengan transparan, namun tidak diikuti dengan tahapan lain seperti seleksi tulis dan wawancara agar proses seleksi tersebut benar-benar profesional.
“ Temuan ini sangat melukai prinsip transparan, akuntabel dan profesional. Melukai masyarakat utara, karena tenaga yang ada, tidak lebih dari 10% mengakomodir masyarakat utara”katanya.
Hal ini menurutnya, sungguh tidak sesuai dengan salah satu semangat pendirian RS pratama yakni menyerap lapangan pekerjaan bagi anak-anak utara sendiri.
“Cukuplah tanah yang diberikan gratis buat pembangunan RS pratama, jangan teruskan lagi dengan tenaganya, masa masyarakat Utara hanya menjadi penonton diatas tanah mereka sendiri.”tegas Vinsen
Dietgaskannya, Fraksi PDI perjuangan, mencium ada aroma kolusi dan nepotisme dalam perekrutan tenaga penunjang kesehatan tersebut, sehingga hasil prekrutan diminta untuk dibatalkan dan ditolak.
“Fraksi PDI perjuangan menolak hasil perektutan tersebut dan mendesak untuk dilakukan proses ulang yang sungguh mempertimbangkan prinsip transparan dan profesional”ujarnya. (R-2/tri)