Kepsek: SMP N 1 Raijjua Usul RKB, Dinas Belum Respon

Plang papan Nama SMP Negeri 1 Raijua, Sumber Foto: Google

Raijua, Pelopor9.com – Penggunaan ruang Laboratorium dan Perpustaakn di SMP Negeri 1 Raijua, untuk ruang kelas hingga saat ini, karena ruangan kelas terbatas sementara jumlah siswa setiap tahunnya bertambah.

 

Kondisi ini sudah berlangsung selama 4 tahun lamanya. Pihak sekolah telah mengusulkan penambahan ruang kelas padatahun 2019 dan 2020 melalui Musyawarah Pembanguan kecamamatan (Musrenbangcam) hingga Musrenbangkab namun tidak lolos.

 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Raijua, Gabriel Rima Behi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhastApp, Rabu (17/7/20).

 

Menurutnya, informasi bahwa SMP Negeri 1 Raijua pada tahun 2020 mendapatkan ruang kelas baru, hal itu tidak benar. Pihak sekolah sudah usulan 2 ruang kelas dari tahun 2019 dan tahun 2020, tetapi belum dijawab.

 

“Berita itu tidak benar , karena pihak sekolah sudah usul 2 ruangan kelas baru dari tahun 2019 dan tahun 2020 lewat Musrenbangcam tapi usulan tersebut lolos  tapi waktu Musrenbang tingkat kabupaten tidak lolos usulan tersebut,”jawabnya melalui pesa WhatsAp.

 

Kondisi tersebut menurutnya sudah diketahui oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (PKKO) Sabu Raijua, bahwa saat ini menggunakan dua ruang tersebut untuk ruang kelas selama 4 tahun.

 

“Saya sudah kasih tau dinas bahwa SMPN 1 Raijua kekurangan 2 kelas , dan untuk sementara Kami pakai ruang Laboratorium IPA dan Ruang Perpustakaan , untuk kelas sementara dan sudah berlangsung selama 4 tahun,”ujarnya lagi

 

Informasinya yang diperolehnya lagi bahwa pada tahun 2021, SMP Negeri 1 Raijua salah satu sekolah yang akan mendapatkan anggaran dari dana Alokasi Khusus (DAK).

 

“Tapi ada info dari dinas baru - baru bahwa tahun depan (tahun 2021)  SMPN 1 Raijua salah satu sekolah yang dapat dana DAK. Tapi bukan tahun ini, ( 2020 ),”katanya

 

Salah seorang sumber media ini mengatakan bahwa kekuarangan ruang kelas pada SMP Negeri 1 Raijua adalah kesalahan utama ada pada kepala sekolah yang tidak pernah membangun komunikasi dengan Dinas terkait tentang kondisi yang terjadi saat ini.

 

“Ini kesalahan ada pada kepala sekolah, tidak bangun komunikasi dengan Dinas padahal tiap bulan ada perjalanan Dinas ke Kabupaten, entah sampaikan masalah ini atau tidak,”kesalnya

 

Sementara Camat Raijua, Titus B. Duri  mengakui, pihak sekolah pernah mengusulkan pembangunan RKB pada Musrenbangcam tetapi proses selanjutnya di tingkat kabupaten dirinya tidak mengetahui lagi.

 

“Kami menyayangkan jika pihak Kepala Sekolah tidak proaktif melengkapi berkas yang diminta oleh Dinas”kata Camat Raijua ini.

Camat juga menilai, Kepala SMP Negeri Raijua tidak Cakap untuk mengelola Sekolah tersebut serta tidak pernah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan berkaitan dengan persoalan yang terjadi di Sekolah tersebut.  

 

Sebelumnya diberitakan bahwa, untuk mengatasi kekurangan tersebut, pihaknya sementara menggunakan ruang laboratorium dan perpustkaan sebagai ruang kelas tambahan. Ini dilakukan agar siswa tidak ada yang jadi korban dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). (R-2)