Produksi Melimpah, Pemda Sabu Raijua cari Investor Garam

Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpaadu Satu Pintu, Perindustiran dan Perdagangan Sabu Raijua, Lagabus Pian

Menia, Pelopor9.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpaadu Satu Pintu, Perindustiran dan Perdagangan Sabu Raijua mengalami kesulitan dalam melakukan penjualan garam yang dihasilkan selama ini. Sementara hasil produksi garam melimpah, karena itu Pemerintah mencari investor garam agar hasil yang tersedia bisa terjuaal .

 

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpaadu Satu Pintu, Perindustiran dan Perdagangan Sabu Raijua, Lagabus Pian diruang kerjanya, Jumat (24/7/20).

 

Menurutnya, pihaknya membutuhkan pembeli yang potensial untuk dapat menyerap produksi garam saat ini dan juga membeli garam stok tahun 2018 dan 2019 lalu. Serta berharap dapat bekerjasama dengan industri yang menggunakan garam mutu terbaik.

 

“Bekerjasama dalam jangka waktu menengah atau panjang sehingga produksi garam yang ada tidak menumpuk dan mengakibatkan biaya tambahan saat penyimpanan dan saat penjualan”ujarnya lagi.

 

Dikatakannya, stok garam hasil hasil Produksi tahun 2018 sampai 2019, yang belum terjual dan masih tersimpan di gudang sebanyak 10 ribu ton lebih. Pada tahun 2019 hanya 1.200 ton dari produksi 8.500 ton.

 

“Sejak kebijakan impor tahun 2019, maka harga garam anjlok, diperparah lagi dengan pandemi covid-19” katanya.

 

Dan untuk tahun 2020 sendiri katanya, Dinas mempunyai target produksi sebanyak 20 ton/ha. Jumlah tambak garam yang berproduksi sebanyak 102 ha sehingga jumlah garam yang dihasilkan setiap bulan + 2.040 ton per bulan.

 

Menurutnya, saat Covid-19, kapal-kapal pengangkut garam tidak beroperasi, industri-industri pengguna garam tidak beroperasi optimal. Ini berdampak pada penjualan garam dari Sabu Raijua ke Pulau Jawa menjadi terhenti total.

 

Dijelaskannya, garam yang dihasilkan dari tambak full geomembran di Sabu Raijua adalah garam industri (kasar) kualitas super dengan kadar NaCl 96,20% (hasil uji Lab Baristand Surabaya).

 

Pemerintah Sabu Raijua katanya, membuka peluang bagi pengusaha yang dapat menjadi distributor garam Sabu Raijua di luar pulau baik di Kupang, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon dan Papua.

 

Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Sabu Raijua, Simon Dira Tome meminta Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas terkait agar segera membangun komunikasi dengan pengusaha garaam baik di NTT maupun di luar NTT, sehingga garm yang masih ada bisa terjual semuanya.

 

“Dinas harus berani mengambil sikap untuk jual sekalipun dengan hargaa yang dibilang murah, daripada garam harus rusak dalam gudang, apalagi ada yang hanya simpan diluar gudang”katanya. (R-2).