Produk Pangan Lokal di Sabu Raijua Perlu Kemasan Layak

Model Kemasan Olahan Pangan di Sabu Raijua

Sabu Tengah, Pelopor9.com - Hasil pengolahan Pangan lokal di Sabu Raijua seperti gula semut, gula air, stik kelor, putu dan sebagainya dinilai sudah memenuhi stndar untuk dijual. Namun sayangnya kemasan masih memakai kemasan seadanya. Diperlukan branding dan kemasan sendiri sehingga bisa menambah nilai jual dari satu barang.

 

Hal ini disampaikan Anggota PKK Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Pokja 2, Fabyolla Ratu Nite dalam kegiatan Bimtek dan Diskusi kelompok pada kegiatan di desa model, desa Loboadju KecamatanSabu Tengah, kabupaten Sabu Raijua, Sabtu (13/7/19)

 

Menurutnya, Sabu Raijua sudah mempunyai kelompok usaha yang bisa meningkatkan ekonomi keluarga. Tetapi masih belum bisa memenuhi standar barang untuk dijual secara luas terutama bersaing dengan produk lainnya. Karena kemasan yang dipakai masih memakai kemasan biasa yang dibuat oleh kelompok.

 

“Selama dua hari kegiatan di sini (Loboadju) saya keliling stand pameran yang ada. Banyak yang jual olahan pangan lokal, pengolahannya sudah bagus dan layak dijual tetapi kemasannya belum layak. Masih pakai kertas biasa,”ujarnya.

 

Dirinya berharap agar Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) bisa membantu kelompok yang ada dengan kemasan yang layak. Sehingga jualannya mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Karena untuk dunia dagang saat ini, tidak saja olahannya yang diperhatikan tetapi juga sial kemasan serta ijinnya harus diperhatikan.

 

“Saya minta agar Dinas Perindag busa membantu kelompok yang ada dengan kemasan dan juga mengurus ijinnya. Branding dari jualan mereka juga harus ada. Karena kita ingin agar pangan lokal kita bisa dijual untuk umum dan bukan hanya di Sabu Raijua saja,” katanya

 

Dirinya juga meminta agar kelompok yang ada bisa didampingi oleh Koperasi sehingga mudah dalam memasarkan dan membeli produk yang dimiliki selama ini. Koperasi punya peranan penting dalam menghidupkan usaha kecil seperti yang ada saat ini.

 

“Koperasi harus ada di desa terutama desa Loboadju ini, karena banyak kelompok usaha yang sudah muali berkembang. Koperasi bisa bantu pasarkan dan membeli produk hasil kelompok. Ini akan membantu tingkatkan ekonomi di desa terutama ekonomi keluarga,”katanya

 

Sementara, Plt. Kadis Penanaman Modal dan PTSP, Perindag Sabu Raijua, Charles Y. Meyok menjelaskan bahwa Dinas sudah mempunyai model kemesan yang bisa dipakai oleh setiap kelompok usaha di Sabu Raijua. Namun belum semua sudah punya kemasan layak. Karena itu, kata dia, akan dikomunikasikan kembali dengan setiap kelompok agar bisa memakai kemasan yang layak untuk dijual.

 

“Kita ada model kemasan dan untuk gula Sabu sendiri punya kemasan. Tapi untuk yang lainnya kita akan komunikasi ulang lagi,”ujarnya.

 

Sementara untuk Koperasi, saat ini sudah menjadi Dinas sendiri sehingga bukan lagi tanggungjawab dari Dinas Penanaman. Tetapi menurutnya di desa Loboadju sudah ada koperasi yang dibentuk oleh Disperindag.

 

“Koperasi sudah jadi dinas sendiri. Jadi bukan tanggungjawab kami lagi. Tapi sebelumnya sudah ada Koperasi di sini tapi saya tidak tahu lagi perkembangannya bagaiamana,”tutupnya, (R-2/jom).