Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanule Melkiades Laka Lena (tengah) saat jadi pemateri dalam kegiatan KIE) Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat, di Aula kantor Desa Ledeana Kecamatan Sabu Barat, Senin (27/7/20).
Menia, Pelopor9.com - Masyarakat Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) diminta untuk mengkonsumsi makanan yang layak. Sabu Raijua sendiri masih konsumsi makanan rumah tetapi semua itu harus diperoleh dengan cara yang baik sehingga tidak keracunan dalam tubuh.
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanule Melkiades Laka Lena dalam kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat, di Aula kantor Desa Ledeana Kecamatan Sabu Barat, Senin (27/7/20).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai POM Kupang, dibuka secara resmi oleh Kabid Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Dinkes Sabu Raijua, Kordina Ludji, dihadiri oleh Kepala Seksi Mikro Biologi, Balai POM Kupang, Yafet Rampo.
Kepala bagian Tata Usaha, Pesta SP Sibarani, kepala Desa Ledeana, Tontje Djada Tiri, Tokoh Masyarakat Sabu Raijua, Takem Radja Pono dan Frits Dju Bida serta 125 warga desa Ledeana.
Dikatakan Laka Lena bahwa DPR RI Komisi IX sangat peduli terhadap keamanan obat dan makanan, karena itu DPR RI sedang membahas tentang regulasi terkait dengan pengawasan BPOM.
"DPR RI peduli dengan kemanan obat dan makanan. Jadi kita sementara membahas soal regulasi pengawasannya. Kita percuma bicara politik tingkat Nasional kalau kita tidak bisa perhatikan masalah ini," Ujar Ketua DPD I Golkar NTT ini.
Menurutnya, masyarakat Sabu Raijua secara umum masih konsumsi makanan rumahan sehingga masih dikatakan aman, tetapi masyarakat harus mengetahui tentang kemanan obat dan makanan yang layak dikonsumsi.
"Orang Sabu Raijua pintar masak, Saya belum dengar ada yang keracunan makanan. Tapi di Soe (kabupaten Timor Tengah Selatan) banyak yang keracunan makanan, tapi jangan juga anggap remeh makanan yang dikonsumasi,"kata dia
Diakuinya, pengawasan pangan penting untuk melindungi masyarakat agar tdak keracunan makanan. Masyarakat harus dipastikan makan makanan yang layak konsumsi.
Dirinya juga berharap agar pelaku usaha pangan dan obat-obatan dapat menghasilkan makan dan obat-obatan yang layak dikonsumsi dan dipakai.
"Kita harap pelaku usaha pangan menghasilkan bahan pangan yang layak dikonsumsi. Begitu juga dengan obat-obatan,"ujarnya lagi.
Dirinya juga meminta untuk mencegah pelanggaran terhadap kemanan pangan. Karena salah satu penyebab Covid-19 adalah konsumsi makanan yang kemanannya tidak terjamin.
"Salah makan bisa punya efek yang berbeda. Jadi kita dukung BPOM untuk pertemuan seperti ini bisa ditingkatkan supaya masyarakat tahu soal kemanan makanan dan obat,"jelasnya.
Sementara Kabid Pengembangan Sumberdaya Manusia Kesehatan Dinkes Sabu Raijua, Kordina Ludji pada kesempatan itu, mengatakan bahwa obat bisa menyembuhkan dan bisa mematikan bila dikonsumsi dan disimpan dengan melangkahi aturan
"Karena itu masyarakat harus tau tentang manfaat obat yang kita minum. Ini momen yang bagus untuk pelajari tentang obat,"kata dia
Dia juga meminta untuk jaga keamanan pangan, dikelola dengan baik maka itu bisa menyehatkan tubuh tapi kalau dikelola dengan tidak baik maka bisa jadi racun dalam tubuh kita.
"Kosmetik juga demikian, karena ada kosmetik yang mengandung zat yang berbahaya. Karena itu harus merubah cara pola pikir dari kita masing-masing,"pungkasnya.
Sementara dua Tokoh Masyarakat Sabu Raijua, Takem Radja Pono, dan Frits Dju Bida, minta masyarakat untuk konsumsi makanan yang layak. Sehingga tidak menimbulkan masalah bagi tubuh.
Selain itu, untuk obat dan kosmetik juga perlu diketahui dan dicermati agar dalam pemakaiannya juga tidak menimbulkan efek samping bagi pemakai. (R-2)