Sekjen ISRI, Cahyo Gani Saputro; Foto: Istimewa
Jakarta, Pelopor9 - Pertemuan Jokowi dan Prabowo, di Stasiun MRT Lebak Bulus, berjalan dalam satu gerbong hingga makan di FX Sudirman diapresiasi banyak pihak. Dinilai membawa makna besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menyatukan Indonesia.
Penilaian ini disampaikan Sekjen Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI), Cahyo Gani Saputro kepada Pelopor9, Minggu (14/7/19).
Dirinya mencatat bahwa dalam pertemuan, telah membangun kembali persatuan dan kesatuan anak bangsa yang telah terkoyak selama Pilpres. Kata Dia, terjadi pembelahan yang termanifestasi dengan sebutan Cebong dan Kampet. Ini akan ke masyarakat akar rumput, pendukung untuk mengakhiri sebutan tersebut.
"Pembicaraan kedua tokoh tersebut dalam satu gerbong mengidikasikan adanya komunikasi secara musyawarah mufakat dan bergotong royong dalam membangun Indonesia secara bersama, apalagi Jokowi mengatakan Prabowo baru kali ini naik MRT, artinya ada apresiasi Prabowo terhadap kemajuan pembangunan bangsa khususnya moda transportasi dan pembangunan bangsa," Ujar Alumni GMNI ini
Dijelaskannya, kalimat prabowo "bila diperlukan siap membantu", ini patut diartikan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, di mana sebelumnya hal yang sama dilakukan oleh Prof. Suhardi dalam Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan serta buruh dan perdagangan pasar, saat itu Prabowo mengajak komunikatornya Edhie Prabowo dan Sekjen Partainya.
"Nah kemarin juga Kita lihat hal yang sama. Ada Pramono Anung selaku Sekretaris Kabinet bersama Jokowi dalam pertemuam itu. saat itu juga Jokowi katakan akan ada resuffle pasca lebaran dan putusan MK," ujarnya
Ditambahkannya, aktor dibalik pertemuan Prabowo dan Jokowi dari stasiun hingga makan adalah sosok Budi Gunawan. Huhungan personal Budi Gunawan yang baik dengan Prabowo dan Jokowi, sudah tentu mengingikan bangsa ini mempunyai stabilitas di segala bidang, persatuan dan kesatuan serta persaudaraan anak bangsa.
Selain Budi Gunawan, tentu ada sosok lain yang tidak terlihat dalam proses pertemuan tersebut seperti Moeldoko dengan jejaringnya.
"Bertemunya Jokowi Prabowo mengkawatirkan kelompok ekstrimisme - radikalisme, para provokator dan para penumpang gelap " tutupnya, (R-2)