Ketua Komisi V DPRD Propinsi NTT, Yunus Takandewa (berdiri) saat menyampaikan arahan dan penjelasan pada acara Tatap Muka di di Sabu Raijua
Menia, Pelopor9.com – Pertemuan tatap muka Ketua DPRD Propinsi dan Ketua Komisi V dengan Kepala Sekolah guru SMA/SMK di Kabupaten Sabu Raijua, menjadi momen yang tepat bagi para Kepala Sekolah untuk mencurahkan semua persoalan pendidikan di Sabu Raijua (Sarai), khususnya pendidikan pada tingkat SMA/SMK.
Pantau media ini di SMA Negeri 1 Sabu Barat, Jumat (21/8/20), para Kepala Sekola SMA/SMK tingkat Kabupaten Sabu Raijua bertatap muka langsung dengan Ketua DPRD Propinsi NTT, Emilia J. Nomleni, Ketua Komisi V Yunus Takandewa untuk membahas tentang pendidikan di Sabu Raijua.
Hadir pula dalam kesempatan itu, Wakil Sekretaris DPD PDIP NTT, Simon Nilli Wakil, Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka, Kordinator Pengawas Tony Nawa Ga, Para Kepala Sekolah SMA/SMK serta guru-guru.
Kepala SMA Negeri 1 Sabu Barat, Melkianus Adrianus Besie yang bertindak sebagai moderator dalam pertemuan tersebbut menyebutkan bahwa untuk SMA Negeri 1 Sabu Barat membutuhkan Aula dengan kapasitas yang besar dan itu menjadi kebutuhan yang sangat mendesak.
“Kami belum punya Auala yang bisa tamping orang dalam jumlah banyak dan kami sangat membutuhkan saat ini, semoga kami bisa dapat bantuan kedepan” uajr dia.
Dirinya juga katakana, SMA Negeri 1 Sabu Barat saat ini mempunyai tanggungjawab dari Dinas Pendidikan propinsi untuk membantu SMA yang baru dibangun oleh masyarakat Sabu Laie. Sampai saaat ini juga smua administrasi masih ditangani oleh SMA Negeri 1 Sabu Barat.
“kita berharap supaya kedepan SMA Negeri 1 Sabu Laie sudah mandiri dan tidak lagi menjadi tanggungjawab dari SMA negeri q Sabu Barat”katanya.
Sementara Kepala SMA Negeri Hawu Mehara, Frans Lae juga mnyampaikan masalah jaringan internet dalam mengakses informasi terutama bagi para operator sekolah mengalami banyak masalah terkait dengan jaringan internet saat upload data sekolah.
“Kita juga banyak kendala selain intenet, kita juga kendla pada ruang kelas dimana tahun ini jumlah siswa pada SMA Negeri hawu Mehara mencapai 1000 lebih siswa”kata dia.
Kepala SMA Negeri Sabu Tengah Petrus Manno, mengeluhkan tentang masalah jaringan yang menghambat semua pekerjan yang berkaitan dengan online. Karena itu dirinya meminta agar Dinas Pendidikan menacari solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh sekolah.
“Jaringan internet ini menjadi masalah utama bagi kami, upload semua data sekolah harus ada signal internet. Kami minta agar ada satu program yang khusus tanpa jaringan telkomsel”katanya.
Menjawab semua yang disampaian tersebut, Ketua Komis V DPRD Propinsi NTT, Yunus Takandewa mengatakan bahwa untuk online, Kementerian Pendidikan akan memliki sisitem aplikasi online sendiri tanpa harus memakai jaringan telkomsel.
“Sstem online akan diluncurkan, apkikasi milik pendidikan sendiri dan kedepan tidak lagi memakai telkomsel”katanya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk Anggaran Pendidikan di Sabu Raijua, Komisi V telah berupaya maksimal da nada beberapa SMA mendapatkan anggaran untuk pembangunan, baik untuk laboratorium dan juga untuk pembangunan WC.
“Komisi V sudah perjuangkan anggaran untuk Sekolah di Sabu Raijua, itu tidak terepas dari perjuangan Wakil Sekretris pak Simon Nili agar kami di Komisi V memperjuangkan anggaran Pendidikan di Sabu Raijua” ujarnya sambil menyebutkan jumlah anggaran dan sekolah yang mendapatkan anggaran tersebut. (R-2)