126 KK di Desa Loboadju Belum Nikmati Listrik

Ilustrasi

Sabu Tengah, Pelopor9.com - Sebanyak 126 kepala keluarga (KK) di desa Loboadju, Kecamatan sabu Tengah Kabupaten Sabu Raijua hingga saat ini belum menikmati listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya 23 Kepala Keluarga saja yang sudah menikmati listrik dari PLN. Padahal, Presiden Joko Widodo mempunyai komitmen agar semua desa bisa menikmati listrik PLN. 

 

“Dalam cacatan kami Pokja 3 PKK Propinsi NTT, desa Loboadju baru 22 kepala keluarga yang punya faslitas listrik PLN, sementara 126 kepala keluarga belum punya jaringam listrik PLN,”ujar Pokja 3 Adi Nexon Tomyan Langga dalam laporan hasil bimtek dan diskusi kelompok pada kgiatan pembinaan PKK di Desa Loboadju, Sabtu (13/7/19).

 

Dia juga kembali menegaskan, desa Loboadju sebagai salah satu desa model TP PKK Propinsi NTT. Segala kekurangan masih ada perlu dibenahi dan dilengkapi termasuk listrik ke Loboadju untuk ditanagni segera. Semua masyarakat harus bisa menikmati listrik PLN.

 

“Ini desa model. Jadi masyarakat tidak boleh lagi yang tidak ada jaringan listrik ke rumah, semua harus nikmati listrik. Perlu segera dikomunikasi dengan pihak PLN,”ujarnya 

 

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Loboadju, Indra Indrayanti Ga dalam laporannya menjelaskan tentang keadaan infrastruktur di Loboadju,  sarana listrik PLN baru menjangkau 23 kepala keluarga. Sedangkan 58 kepala keluarga menggunakan solar sel. Sementara jalan penghubung ke desa tetangga sudah tersedia.

 

Sementara Plt. Kepala Dinas PU dan Dinas Perumaham, Eren Haba Radja mengatakan, untuk listrik tahun 2019 sudah tuntas. Akan tetapi, ada yang belum terlayani akan dikomunikasikan dengan PLN. Sementara rumah yang jauh dari tiang listrik akan dipasang solar sel.

 

“2019 ini soal listrik sudah tuntas, untuk yang rumah jauh dari jangkauan tiang akan diusahakan solar sel, atau tenaga Matahari,”ujarnya.

 

Sementara Kepala Bapeda, Jonatham R. Djami, meminta kepada OPD untuk siapkan anggaran untuk semua kebutuhan yang diusulkam pokja, sehingga diakomodir dalam perubahan anggaran.

 

Sementara Sekda Sabu Raijua, Septenius Bule Logo menanggapi paparan Pokja, mengaku bahwa kegiatan pembangunan sudah dijalankan selama ini. Tentu ada kekurangan sehingga akan diperhatikan kembali. Kata Dia, ada kegiatan yang perlu dan tidak dibiayai, biayanya pun tidak terlalu besar anggarannya.

 

“Untuk kegiatan ini semua membutuhkan peran OPD, juga dari dana desa untuk bisa menjawab apa yang masih kurang sesuai dengan yang disampaikan oleh pokja dari PKK. Pemerintah sudah sepakat untuk intensifkan perhatian kepada desa Loboadju sebagai desa model,”jelasnya.

 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekda Sabu Raijua, Septenius Bule Logo, Asisten 1 dan 2 setda Sabu Raijua, Mansy R. Kore dan Jonathan R. Djami, Ketua PKK Kabupaten Sabu Raijua, Martina Raga LayPengurus PKK Propinsi NTT, Pimpinan OPD serta pengurus PKK Kecamatan se Sabu Raijua, (R-2/jom).