Pabrik OASA 127 Miliar Macet, Dewan Desak Bupati Sarai Cari Teknisi

Kemasan OASA, Foto: Istimewa

Menia, Pelopor9.com - Masalah Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) OASA yang bangun dengan anggaran senilai Rp 127 millar di kabupaten Sabu Raijua belum menemukan solusi. Pasalnya, sudah dua tahun sejak uji coba tidak beroperasi atau macet. Padahal semua proses ijin sudah ada, sehingga pemerintah perlu mencarikan solusi dengan mendatangkan teknisi.

 

Demikian Pendapat Akhir Fraksi DPRD Sabu Raijua terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Sabu Raijua tahun 2018, yang dibacakan pada Paripurna ke VII Sidang III DPRD Sabu Raijua, Rabu (24/7/19).

 

Fraksi Partai Golkar yang dibacakan Kirenius Buli, menilai Pemerintah dapat mengajukan anggaran sebelum perubahan anggaran kepada DPRD. Anggaran itu untuk membiayai tenaga teknis mesin AMDK yang memegang/memiliki password.

 

Dikatakannya, apabila Pabrik AMDK sudah bisa berproduksi. Maka air mineral merk OASA dapat dihidangkan bagi para tamu dalam dan luar negeri pada momen festival jelajah pesona Kelabba Maja September mendatang. Hal ini akan menjadi kebanggan tersendiri bagi Sabu Raijua karena air mineral OASA dari Kabupaten Sabu Raijua dikenal. 

 

Lanjutnya, apabila tidak dicarikan teknisi yang kompeten maka sampai kapanpun mesin tersebut tidak akan hidup dan beroperasi. Lanjutnya, perlu menghadirkan teknisi yang sedang memegang password mesin.

 

Fraksi Golkar juga berharap, setalah diperoleh solusi dan pabrik sudah beroperasi, pemerintah dapat meminta mentransfer teknologi kepada anak-anak daerah untuk melanjutkan pengoperasiannya.

 

“Setelah pabrik beroperasi maka selanjutnya diserahkan kepada puhak ketiga untuk mengelola dengan system bagi hasil,”katanya.

 

Terpisah, Eduard F. Lukas anggota DPRD dari Fraksi Gerakan Demokrat mengisahkan, bahwa dirinya merasa sedih dan miris melihat kondisi pabrik yang sudah terbengkalai. Padahal pabrik menghabiskan anggaran yang cukup banyak dan terjadi pembahasan yang dialot di Komisi II DPRD.

 

“Saya salah satu orang yang paling getol memperjuangkan anggaran untuk program kegiatan tersebut saat itu. Melihat kondisi, Saya merasah sedih dan miris. Anggaran awal Rp 68 M lebihh dikucurkan dan ada  penambahan lagi di tahun berikutnya. Mungkin total sekitar 127 M sekian,”ujarnya, Sabtu (27/7/19.

 

Dirinya berharap bupati Sarai dan pejabat pengambil kebijakan tertinggi di Sabu Raijua bisa mencarikan solusi dan mengoperasikannya degan sepenuh hati. Agar terjadi peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat sarai.

 

Sementara Wakil Ketua I DPRD, Ruben Kale Dipa,  berharap Pabrik segera beroperasi dan memproduksi air mineral dan juga kemasan air.

 

“Mesin AMDK dapat mencetak Galon, botol dan gelas air mineral. Jadi sangat diharapkan pabrik AMDK dapat beroperasi dalam bulan Agustus,”ujarnya (R-2/jom).