Ilustrasi Proses penggalian sumur bor, Foto: Google
Menia, Pelopor9.com – Masyarakat Desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah Kabupaten Sabu Raijua, menolak rencana penggalian atau pembangunan sumur bor di wilayah mereka. Pasalnya, akan berpengaruh pada mata air yang sudah ada selama ini (kering). Juga letak Desa Eimau yang berdekatan dengan laut.
Hal ini disampikan oleh Tokoh Masyarakat Eimau, Petrus Riwu Wado, Ketua BPD Desa Eimau, Imanuel Riwu Wadu, kepada media ini, Minggu (15/11/20).
Petrus Riwu Wadu mengatakan, Desa Eimau sudah mempunyai satu sumur bor dan dampaknya sangat terasa oleh masyarakat. Sumur-sumur yang selama ini tidak pernah kering, akhirnya banyak yang kering.
“Kita punya pengalama dengan sumur bor disni, sudah ada satu buah disni (Eimau). Banyak sumur yang kering, karena sumur biasa tidak terlalu dalam, sementara sumur bor sampai belasan meter bahkan puluhan meter”katanya.
Selain itu menurutnya, desa Eiamu berada di peisisr pantai sehingga bisa terjadi instrusi air laut, pada akhirnya semua sumur mengandung air payau (campuran air laut dan air tawar).
“Tidak lama kita minum air asin di sini, karena semakin banyak orang gali sumur bor, bisa-bisa dapat air laut karena sudah tidak ada lagi air tawar dalam tanah”kata dia
Sementara Ketua BPD Desa Eimau Imanuel Riwu Wadu, juga menolak adanya pembangunan sumur bor di desa Eimau. Apabila ada masyarakat atau dari luar yang ingin membangun sumur bor disana maka dirinya orang pertama yang lakukan penolakan.
“Kalau ada yang mau gali sumur bor disni, saya orang pertama yang tolak, karena sumur bor merugikan kami, air sumur akan kering karena adanya sumur bor itu”kata dia.
Dia meminta agar bpemerintah desa dan juga masyarakat, sebaiknya membuat sumur resapan di rumah masing-masing. Agar air tanah di desa Eimau semakin banyak dan sumur tidak kering, seperti yang dialami selama ini.
“Kita sarankan, buat sumur resepan saja supaya bisa menahan air tanah. Sekarang saja sumur sudah mulai kering, kalau ada lagi yang gali sumur bor, sumur pasti kering semua”tegasnya mantan kepala desa Eimau ini.
Secara terpisah Kepala Desa Eimau, Nathaniel Lodo Djara, hal senada disampaikan, tidak setuju dengan adanya pembangunan sumur bor di desa Eimau, selai dekat dengan pesisir pantai, adanya sumur bor bisa berdampak pada sumur galian biasa yang sudah ada selama ini.
“saya tidak setuju karena dekat dekat dengan laut, disni ada sumur gali dan kalau paksa maka sumur yang ada bisa kering. Pengalaman ada sumur bor di Eimau, ada banyak sumur yang kering”katanya
Sebagai kepada Desa, dirinya akan mendorong masyarakat untuk menggali sumur biasa, tidak perlu ada sumur bor. Selain itu akn dirorong adanya sumur resapan sehingga bisa menambah air tanah. (R-2).