SDN Kejoboloko
Sabu Timur, Pelopor9.com – Dua Sekolah Dasar yakni SD GMIT Bolou 1 milik Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) Adda Hari Sabu Raijua, dan SDN Kejoboloko disegel oleh oknum yang bernama Yosep Uly Djami. Warga Kelurahan Bolou kecamatan Sabu Timur Kabupaten Sabu Raijua ini mengkalim kepemilikan atas lahan tersebut.
Pantauan media ini, Senin (5/8/19), di depan kedua sekolah terdapat papan nama dengan tulisan “Pemunguman, Bangunan sekolah ini telah disegel oleh pemilik tanah dan tidak boleh ada lagi aktifitas sebelum ada penyelesaian/penyerahan akan status tanah ini, Ttd Y. Uly Djami pemilik tanah”.
Plt. Kepala Sekolah (Kepsek) SD GMIT, Bolou 1 Marince DJami Bale mengaku bahwa sbelum kejadian penyegelan dilakukan, oknum tersebut telah menemui dirinya di sekolah mempertanyakan status tanah. Juga meminta agar menghadap ke Dinas PKPO Sabu Raijua untuk mempertanyakan status kepemilikan tanah di atas geduan SD GMIT Bolou 1. Apabila tidak ada jawaban dan respon maka akan dilakukan penyegelan.
“Minggu lalau beliau datangi saya dan pertanyakan tentang tanah ini, Saya belum tau karena memang Saya baru menjabat sebagai Plt pada januari 2019. Tapi saya tidak tinggal diam. Saya berkordinasi dengan Dinas dan ketemu sama bapak Kabid Pendidikan tapi dari saya diminta berkordinasi dengan Yapenkris karena sekolah ini milik Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris),”katanya.
Dirinya menngaku tidak mengetahui kantor Yapenkris dan juga Pengurus. Namun sudah bertemu Pengawas sekolah yang juga pengawas Yapenkris dan menyampiakan hal yang sama. Saat ada kejadian penyegelan, dirinya melakukan kordinasi dengan pihak Kepolisian, Kecamatan, Kelurahan Dinas PKPO. Serta pengurus Yapenkris hadir melakukan pertemuan untuk mencari solusi.
“Kejadian tadi, Saya berkordinasi dengan Bapak Camat, Lurah, Kapolsek dan juga Dinas jadi bapak Kadis hadir. Setelah mereka pulang baru pengurus Yapenkris tiba karena memang saya belum tau nomor kontak yang dihubungi, saya hanya tau Pak Pengawas sekolah yang juga katanya pengawas Yapenkris dan tadi juga hadir,”katanya.
Terpisah Kepsek SDN Kejoboloko, Aprianus Higa Huki, menjelaskna bahwa kejadian tersebut, tidak menghambat aktifitas belajar mengajar. Dikarenakan pihak Kecamtan, Kelurahan dan Kepolisian serta dari Dinas juga sudah datang memberikan penguatan serta membuka gembok pintu.
“Awalnya siswa takut dengan kejadian itu tapi saya kasi penguatan, setelah itu saya telpon Polsek dan Dinas. Polsek sendiri yang buka gembok dan kita masuk. Sempat KBM nya di luar tapi setelah itu KBM beragsung di ruangan,”ujarnya.
Dirinya berharap agar oknum yang merasa mempunyai hak atas tanah tersebut langsung mengahadap ke Dinas dan pertanyakan karena sekolah tersebut milik pemerintah sehingga peneyelesaiannya juga bisa jelas. Selain itu berharap agar pihak keamanan tetap berjaga hingga beberapa hari ke depan.
“Saya juga harap supaya Polsek bersama Pol PP dari Pemda Sabu Raijua masih tetap melakukan pengawalan dan jaga di sekolah,”ujarnya
Sementara Sekretaris Yapenkris Adda hari Sabu Raijua, Yulius Boni Geti juga meminta agar pihak sekolah tidak perlu terpancing dengan masalah tersebut tetapi tetap berhati-hati. Melakukan kordinasi dengan pihak Keamanan dari Polsek Sabu Timur untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan terjadi.
“Tetap lakukan KBM seperti biasanya, masalah ini menjadi perhatian kita bersama, dan mengenai kepemilikan tanah kita akan berkorinasi dengan pihak terkait di dalamnya karena kita tidak ingin ada yang dikorbankan terlebih anak-anak yang belajar di SD GMIT Bolou 1,”ujarnya.
Untuk diketahui bahwa kedua sekolah ini, hingga pukul 11.00 wita masih dijaga ketat aparat dari Polsek Sabu Timur dan Satpol PP Sabu Raijua. Sementara KBM berjalan seperti biasa. Penyegelan dengan memasang gembok dan papan pengumanan diduga dipasang pada malam hari dan pagi baru diketahui, (R-1).