Stok Garam Menumpuk, Sekda Sabu Raijua: Perlu Intervensi Pemerintah Pusat

Sekretaris Daerah Sabu Raijua, Septenius Bule Logo

Menia, Pelopor9.com – Hingga saat ini, kurang lebih 20ribu ton garam di Sabu Raijua masih menumpuk di gudang karena belum laku terjual. Sementara Pemerintah Pusat telah mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor garam pada tahun ini.

 

Melihat masalah ini, Sekretris Daerah Sabu Raijua, Septenius Bule Logo berharap intervensi Pemerintah Pusat untuk mengambil stok garam di Sabu Raijua.

 

“Upaya Pemerintah Sabu Raijau, terkait dengan penumpukan garam sekitar 20ribu ton, berharap ada intervensi dari pemerintah pusat untuk bagaimana bisa mengambilnya” Katanya kepad media ini diruang kerjanya, Kamis (25/3/21) lalu.

 

Namun dirinya menyayangkan kebijakan Pemerintah Pusat yang akan menimpor garam untuk kebutuhan nasional. Padahal stok garam dibeberapa daerah menumpuk.

 

“Disayangkan ada kebijakan pemrintah yang akan mengimpir garam, sementara stok garam di Indenesia teruatama dibeberapa daerah seperti di Jawa Timur dan juga Sabu Raijua masih ada”katanya

 

Dirinya mempertanyakan, kenapa Pemerintah Pusat tidak melirik garam yang ada di daerah ataukah  ini merupakan kebijakan tersebut tidak sampai pada tataran dimaksud.

 

“Di Jawa Timur juga menumpuk, kenapa pemerintah pusattidak meliaht garam yang ada di daerah atau mugkin kebijakannya tidak sampai pada tataran atersebut”Tanya dia

 

Die menegaskan, garam Sabu Raijua adalah garam industri dengan kualitas terbaik saat ini. Sudah di kirim ke pulau Jawa hingga ribuan ton sejak garam Sabu Raijua diproduksi.

 

“kalau dilihat dari kadar NaCl sudah memenuhi syarata industry tapi kenyataannya produsksi ssat ini menumpuk dan mengharapkan ada perhatian dan intrevensi dari Pemerintah Pusat langsung”ujarnya.

 

Menurutnya lagi, Pemeruntah Sabu Raijua melalui Dinas Perdagangan telah menyurati Kementerian Perdagangan RI, agar garam dari Sabu Raijua bisa dikirim untuk kebutuhan garam nasional.

 

“Kami juga sudah bersuart kepada Kementerian Perdagangan RI supaya mendapatkan perhatian lebih, agar garam yang sudah di produksi bisa disuplay ke luar”katanya.

 

Selain itu,, sudah bangun komunikasi dengan Propinsi NTT terkait dengan kebijakan Pemerintah Pusat tentang impor garam.

 

“saya sudah utus pak Lagabus Pian untuk ke Propinsi NTT untuk komunikasi berjaitan dengan kebijakan yang ada”kata dia

 

Sementara Plt. Kadis Perindag Sabu Raijua, Lagabus Pian yang dihubungi melalui pesan WhatsApp pribadinya, tentang jumlah stok garam Sabu raijua dan apa langkah yang diambil, hanya menjawab singkat.

 

“Ada 20 ribu ton”jawabnya singkat, tanpa penjelasan langkah yang diambil terkait penumpukan garam di Sabu Raijua

 

Secara terpisah, Camat Raijua, Titus B.   DuriCamat Raijua, kepada media ini mengaku bahwa stok garam di Raijua saat ini mencapai 3.219 Ton

 

“Stock Garam dalam Gudang di Raijua, 2.779 Ton. Tidak termasuk yg masih menumpuk di meja tambak. Kalau yang di meja tambak sebanyaj 440 ton”katanya melalui pesan Wa pribadi.

 

Selain itu, dirinya mengaku saaat ini gudang penampungannya juga sudah jebol, akibat dari menumpuknya garam selama ini.

 

“Ada beberapa (8 buah) gudang yang dindingnya sudah jebol akibat tekanan beban dari garam yang ditumpuk dalam gudang. Dan hal itu sudah dilaporkan kepada Dinas oleh kordinator tambak”tutupnya.(R-2).