Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH bersama Ketua Yayasan Marlilu saat menghadiri Wisuda
Malaka, Pelopor9.com - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sinar Pancasila (STKIP) Betun mengemban tanggung jawab dan tugas peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerah perbatasan negara RI-RDTL. Karena SDM memiliki nilai penting dan strategis dalam pembangunan daerah perbatasan untuk memajukan kehidupan masyarakat.
Demikian simpulan pendapat yang mengemuka dalam sambutan-sambutan pada rapat senat terbuka Senat STKIP Sinar Pancasila Betun dalam rangka pelantikan wisudawan-wisudawati STKIP Sinar Pancasila Tahun Akademik 2021-2022 di Betun, Rabu (5/5/21).
Ketua Yayasan Marlilu sebagai pengelola dan penyelenggara Pendidikan STKIP Sinar Pancasila Betun, Bertrandus Bria dalam sambutannya di panggung acara wisuda STKIP Sinar Pancasila Betun, Rabu (5/5/21) mengatakan sejarah kembali terukir ketika STKIP Sinar Pancasila Betun mewisudakan 163 sarjana.
Dikatakan, acara wisuda yang terjadi saat ini sebagai peristiwa bersejarah dalam agenda penyelenggaraan pendidikan di bawah asuhan Yayasan Marlilu. 163 sarjana yang berasal dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Bahasa dan Geografi dilantik dalam rapat senat terbuka dalam rangka pelantikan wisuadawan/i melewati proses yang membutuhkan waktu yang lama dan penuh jerih payah.
Namun, kata Bertrandus peristiwa ini memberi makna dan hikmah tersendiri. Diwisudakannya 163 sarjana STKIP Sinar Pancasila Betun menjadi momen pertanggungjawaban kepada publik bahwa lembaga perguruan tinggi yang sah dan resmi dalam menyelenggarakan pendidikan. "Habis gelap terbitlah terang. Kami berusaha dalam kesederhanaan, hingga hari ini, para sarjana diwisudakan," kata Bertrandus.
Sebagai lembaga pendidikan di daerah perbatasan, Bertrandus mengingatkan Yayasan Marlilu terus berjuang dalam meningkatkan mutu SDM dalam mendukung pembangunan daerah. "Yayasan Marlilu punya STKIP Sinar Pancasila, SMA Sinar Pancasila dan juga SMP-nya. Almarhum Bapak Mikhael Bria selalu berpesan untuk memajukan pendidikan. Ini dikatakan hingga menghembuskan nafasnya yang terakhir baru-baru ini," urai Bertrandus sambil menambahkan alam dan suasana saat ini terus memberi kenyamanan dalam penyelenggaraan pendidikan STKIP Sinar Pancasila.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah XV Kupang, Prof. Drs. Mangadas Lumban Gaol, M. Si, Ph.D dalam sambutannya mengatakan keberadaan STKIP Sinar Pancasila Betun memiliki nilai yang strategis dalam pengembangan SDM terutama di daerah perbatasan. Mutu SDM sangat dibutuhkan di daerah perbatasan dalam pembangunan untuk memajukan kehidupan masyarakat.
Dikatakan, tingkat SDM di Provinsi NTT masih tergolong rendah karena disebabkan banyak hal di antaranya partisipasi lembaga pendidikan dan masyarakat juga tergolong rendah. "Sehingga, apapun yang baik dan berguna, akan kami lakukan untuk lembaga ini, STKIP Sinar Pancasila Betun," kata Prof Mangadas.
Dalam bagian tertentu sambutan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH menegaskan keberadaan STKIP Sinar Pancasila Betun sebagai lembaga pendidikan memiliki nilai strategis dalam pembangunan daerah perbatasan. Kabupaten Malaka memiliki batas wilayah dengan negarabTimor Leste dan Australia.
Karena letak ini, kata Bupati Simon STKIP Sinar Pancasila Betun dituntut juga untuk menyelengggarakan sistem penyelenggaraan pendidikan modern. Hal ini penting untuk dilakukan karena tuntutan globalisasi dan modernisasi terutama percepatan pembangunan daerah perbatasan. (R-2/ans)