Kapal Cantika Lestari 10C masih menghalangi bongkar muat di Pelabuhan Sabu Raijua
Menia, Pelopor9.com - Pascabadai Siklon Tropis atau Seroja yang melanda kabupaten Sabu Raijua pada 5 April 2021 silam. Kapal Penumpang Cantika Lestari 10 c yang karam di Pelabuhan Seba Sabu Raijua, belum juga berhasil dievakuasi.
Dengan kata lain, Kapal sudah 49 hari karam dan menghalangi dermaga Seba. Dermaga tersebut menjadi tempat bongkar muat kapal Ferry ASDP.
Pantauan media ini, Senin (24/05/21), pukul 20.00 Wita, badan kapal masih menghalang landing deck yang digunakan bongkar muat oleh kapal Fery ASDP. Sementara bagian belakang kapal, masih terendam air.
Upaya evakuasi dari pihak manajemen kapal sementara dilakukan dengan memasang balon gas untuk mengapungkan kapal. Posisi kapal sudah bergeser menjauh sekitar 2 meter dari pinggir dermaga.
Terkait lambatnya evakuasi, termasuk kendala dalam proses evakuasi, pihak manajemen kapal belum berhasil diwawancarai media ini.
Sebelumnya, diberitakan media ini, Menteri Koordinator PMK Muhajir Efendi, berharap agar Kapal Cantika Lestari 10 C, yang karam diterjang badai Seroja segera dievakuasi, agar arus bongkar muat di pelabuhan Seba kembali lancar.
"Kita harap supaya dievakuasi secepatnya, biar kapal penumpang dan barang yang selama ini datang ke Sabu Raijua, bisa kembali normal seperti biasanya",ujar Menko PMK kepada wartawan usai memantau di pelabuhan Seba, Selasa (4/5/21) ketika berkunjung ke kabupaten Sabu Raijua.
Salah seorang pemilik Eksepedisi barang yang tidak ingin diekspose namanya, mengaku sangat kesulitan, karena harus bongkar muat dari pelabuhan Biu, selain itu juga, mahalnya angkutan dan buruh di pelabuhan Biu.
Sementara, Ketua DPRD kabupaten Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka mendorong percepatan evakuasi bangkai kapal Cantika yang karam di pelabuhan Seba. Karena merupakan satu - satunya akses kapal ASDP yang memuat logistik ekspedisi.
"Semoga evakuasi secepatnya, harapannya pemda dan propinsi bisa membantu, selain perusahaan pemilik kapal yang berpkir soal evakuasi ini"tegas
Nahkoda kapal Cantika Lestari 10 c, B.M Lewier mengaku, kapal karam karena gelombang tinggi yang menyebabkan tali ros spring terputus. (R-1).