Antrean BBM di Sabu Roboaba Sabu Raijua pada Rabu (11/8/21). Foto: Istimwea
Menia, Pelopor9.com – Kepala Resor Polisi (Kapolres) Sabu Raijua, AKBP Jacob Sebelan, bungkam seribu Bahasa, terakait adanya dugaan Oknum apat Kepolisian yang menjadi mafia BBM di Sabu Raijua saat ini.
Ketika dikonfirmasi oleh media ini melalaui pesan WhatsApp (WA), Minggu (15/8/21). Meminta tanggapan Kapolres, terkait adanya pernyataan dari Anggota DPRD, bahwa ada oknum apparat yang terlibat. Apakah tindannya sebagai pimpinan apabila benar bahwa ada oknum apparat yang terlibat.
“Selamat hari minggu komndan, Ijin konfirmasi berita. Terkait pernyataan anggota DPRD, bahwa ada oknum Aparat yang menjadi mafia BBM di Sabu Raijua. Bagaimana tanggapannya komndan. Apa tindakannya apabila benar ada yang menjadi mafia bbm” tulis media ini kepada Kapolres Sabu Raijua, AKBP, Jacob Seubelan melalaui pesan WA pribadinya.
Media ini juga, melakukan konfirmasi terkait dengan adanya penyitaan BBM dan Dum Truk yang diduga milik salah kontaktor yang melakukan penimbunan terhadap BBM Penugasan, bberapa waktu lalu. Dan juga memberitahukan bahwa PDRD mempunyai bukti video keterlibatan oknum Aparat.
“Dan bagaimana dengan kasus bbm yang kemrin itu komndan, sudah sejauhmana tindakannya, mohon informasinya. Katanya ada vidio keterlibatan oknum”tulis media ini lagi.
Namun, Kapolres hanya membaca saja, namun tidak direspoon sama sekali dan ini merupakan kali kesekian, media ini melakukan konfirmasi masalah BBM di sabu raijua kepada Kapolres Sabu Raijua tetapi tidak ada jawaban sama sekali.
Sementara salah seorang Netizen dengan akun Facebook Mance Nelson II, yang mengomentari berita dengan judul “DPRD Janji Buka Suara Soal Dugaan Oknum Mafia BBM Di Sabu Raija” mengaku mengatahu tentang Anggota DPRD Laurens A. Ratu Wewo. Menurutnya, Wakil Rakyat yang miliki kredibilitas searah dengan kecerdasannya.
“Saya tahu persis siapa itu pribadi seorang Laurens Abiakto, sang Wakil rakyat yang muda dan memiliki kredibilitas searah kecerdasannya. Dan mudah-mudahan persoalan kelangkaan BB ini bisa teratasi. Tapi bagi saya kelangkaan bbm ini hanyalah sebuah lelucon dari waktu ketemu waktu saja, mengapa? Tanya dia.
Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini di Sabu Raijua, sudah dirsakan oleh masyarakat Sabu Raijua dari waktu ke waktu. Tetapi, berulang dan terus berulang. Sehingga menurutnya, merupakan sebuah lelucon tetapi bukan masalah.
“Masalah ini kan dari waktu ke waktu, tetap saja terulang dan terulang terus. Keanehan dan leluconnya dimana? Disini bukan, disana bukan, disitu juga bukan, lalu dimana?”ujarnya.
Dia meminta untuk tanyakan kepada APMS dan tim pemantau BBM di Sabu Raijua yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah, Kejaksaan, Kepolisian dan TNI.
“Tanyakan saja pada APMS dan Tim pemantau bbm yg terdiri dari unsur Pemda, dari Kepolisian, dari kejaksaan dan dari TNI, mau kurang apalagi kalau hanya sekedar memantau bbm itu bagaimana, ada dimana, kenapa tidak ada, saya pikir ini sesuatu yang lucu-lucuan saja”tulisnya lagi.
Dirinya mencoba untuk bertanya, tentan luas wilayah Sabu Raijua untuk mengetahui berapa luas wilayah operasional, dimana saja BBM Sabu Raijua diperuntukan.
“Berapa besar sih, wilayah operasional untuk mengetahui bbm itu plesirannya kemana saja. Apakah diragukan kompeten dan akuntabilitas serta kredibilitas mereka dalam menyelesaiakan masalah ini? Tentunya tidak. Tetapi persoalannya mengapa mereka sepertinya diam saja dan tidak inisiatif bergerak melacak, jika andaiannya begitu adanya”tutupnya.
Sementara Akun Facebook lainnya, Lodo Liru, dalam postingannya mempertanyakan, jika tidak ada Aparat yang berkontribusi dalam menciptakaan kelangkaan BBM di Sabu Raijua maka tidak aka ada masalah BBM di Sabu Raijua.
“Logikannya, jika tidak ada oknum pejabat dan pihak keamanan yang ikut dalam kelompok mafia BBM ini, maka kelangkaan ini tidak pernah terjadi”tulis akun Lodo Liru ini.
Menurutnya, kalau memang pejabat dan Aparat Kemanan tidak terlibat dalam mafia BBM tersebut, dirinya meminta untuk melakukan razian dan tindak tegas serta proses hokum secara terbuka, agar nama baik pejabat dan Aparat Kemanan terjaga.
“Jika memang benar anda tidak terlibat, coba Razia dan tindak secara tegas dan terbuka proses hukumnya pada umum, agar nama baik anda benar-benar terjaga”tulisnya. (R-2)