Penari Ledo Masal di Halaman Kantor Kecamatan Raijua
Raijua, Pelopor9.com - Pendidikan pengembangan bakat dan keterampilan anak perlu diperhatikan sejak dini. Dengan menerapkan nilai - nilai budaya yang telah diwariskan leluhur.
Demikian disampaikan pegiat budaya Sabu Raijua, Jefrison Hariyanto Fernando kepada - Pelopor9.com pada acara penutupan HUT kemerdekaan RI ke - 74 tingkat kecamatan Raijua kabupaten Sabu Raijua, Selasa (27/8/19) malam.
Menurutnya dengan memperkenalkan berbagai tarian-tarian yang ada, seperti Ledo hawu dan Pedoa. Maka generasi muda akan peka dengan nilai luhur yang sudah terjalin.
Hal lain yang harus diajarkan kepada anak-anak adalah seni membaca puisi, cocok cerita/cerita rakyat untuk melatih generasi muda tampil di depan umum.
“Kita lebih fakus pada pengembangan bakat anak-anak, ada puisi, ada cocok cerita, ada Ledo anak-anak. Oleh karena itu bahwa kita perlu memperkenalkan anak-anak kita dengan budaya yang di daerah kita ini sedini mungkin,”ujarnya.
Lanjutnya, sebagai generasi muda penerus bangsa ini maka perlu adanya wadah untuk mengembangkan bakat keterampilan melalui sejumlah event. Kata dia, sejauh ini belum ada kegiatan rutin untuk mengekspos bakat generasi muda.
“Hanya saja selama ini tidak ada wadah untuk mereka, sehingga tidak ada event yang bisa menyalurkan mereka punya bakat,”pungkasnya.
Salah satu tarian budaya yang perlu dilestarikan yakni tarian Ledo masal. Karena selama ini yang biasa dilakukan oleh masyarakat Sabu Raijua hanya tarian Pedoa massal saja.
Dia menghimbau kepada semua pihak agar setiap momen atau event di Sabu Raijua, selalu diisi dengan tarian daerah seperti Ledo Hawu dan Padoa. Selain mempererat hubungan sosial budaya masyarakat, juga kebersamaan antar sesama orang sabu maupun para pendatang.
“Satu hal lagi yang perlu kita lestarikan yaitu Ledo massal karena selama ini kan kita Pedoa massal. Ledo massal ini harus diangkat juga dan perlu kita melestarikannya,”imbuhnya. (R-1/jom).