Yohanis Uly Kale Akui BBM tidak Langka, Tata Layanan yang Perlu Diatur

Antrian panjang di lokasi SPBU Roboaba pada Sabtu (9/10/21)

Menia, Pelopor9.com – Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale mengakui bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sabu Raijua, tidak mengalami kelangkaan. Karena quota yang sediakan penyedia sudah sesuai dengan kebutuhan Sabu Raijua.

 

“Sebenarnya, BBM itu tidak langkah karena memang kuotanya sudah harus begitu dari para penyedia” Demikian disampaikan Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale, melalui rilis resmi yang diterima ini, Jumat (8/10/21) lalu.

 

Yohanis Uly Kale juga menyebutkan, pihaknya telalu melakukan rapat kordinasi dengan Polres Sabu Raijua. Disepakti untuk penataan ulang pelayanan dan pendistribusian BBM kepada masyarakat.

 

“Saat ini, sedang aktif 2 SPBU ditambah APMS jadi tetap akan berjalan tiap 2 minggu sekali. Untuk SPBU Eilode, premium 40.000liter ditambah Pertamax dan solar. Jadi, kurang lebih 80.000liter tiap dua minggu”ungkapnya

 

Sedangkan untuk SPBU Seba menurutnya, sekitar 30.000liter untuk premium, jadi tidak kurang lagi. Untuk itu, akan ada edaran Bupati untuk mengatur tata layanan  pendistribusian BBM . Sehingga tidak terjadi kelangkaan.

 

Uly Kale menegaskan, agar pelayanan lebih tertaur, maka setiap titik akan diatur tata layanan pengisisan BBM. Dengan menggunakan waktu dan jam berdasarkan ganjil dan genap, disertai dengan plat nomor kendaraan.

 

“Setiap kendaraan, wajib memiliki STNK sehingga tidak ada lagi sistem antrian panjang di SPBU”tegas Politisi PKB ini

 

Selain itu katanya, Setiap kendaraan yang akan melakukan pengisian bahan bakar di SPBU. Akan dilakukan dengan kartu control, dengan demikian akan berjalan secara baik dan teratur.

 

Salah seorang yang ditemui oleh media ini di lokasi SPBU Roboaba, yang menggunakan kendaraan roda dua Pick Up. Mengaku lebih baik melakukan antrian daripada harus mencari penumpang. Karena hasil dari antrian sangat menjajikan.  

 

“Lebe bae antri bensin, karena habis antri dari sini (Roboaba), kita bisa antri lagi di SPBU Eilode. Kalau hanya dapat 100ribu satu kali jalan dari jasa antar penumpang.” katanya.

 

Salah seorang lagi, mengaku bahwa dirinya melakukan antrian setiap hari untuk dijual, dengan motor bergatian saat antri dan hasilnya dijual.

 

“Kita sudah tiga hari antri, habis ini saya masuk lagi dengan motor besar, kita kan untuk jual, katanya tanpa beban tanpa menyebutkan namnya.

 

Pantaun media ini, hingga hari ini, Senin (11/10/21) masih terlihat antrian Panjang di lokasi SPBU Sabu Barat, tepatnya Roboaba. Ratusan roda dua berjejer untuk melakukan antrian, begitu pula dengan kendaraan roda empat.

 

Ini menandakan, bahwa masalah antrian di SPBU belum ada solusi terbaik yang dilakukan oleh pemerintah dan juga satgas penertiban BBM bentukan pemerintah selama ini.

 

Solusi yang paling tepat dalam mengatasi antrian BBM selama ini, dengan melakukan penertiban secara ketat dari pihak Pol PP dan Kepolisian. Terutama kejujuran dari masyarakat sendiri. Apabila tidak dilakukan seperti itu, sampai kapanpun antrian Panjang tidak pernah teratasi. (R-2/*)