2 Peserta yang Reaktif Antigen Covid-19, ikut Seleksi di Sesi 8      

Kepala BKDPP Sabu Raijua, Markus Lodo

 

Menia, Pelopor9.com - 2 Peserta SKD CPNS Sabu Raijua yang dinyatakan reaktif Antigen Covid-19 pada seleksi hari pertama, akhirnya mendapat kesempetan untuk mengikuti seleksi pada sesi ke 8 atau sesi terakhir pada hari kedua, Rabu (13/10/21).

 

Kedua peserta tersebut dari formasi, Analis Akuntabilitas Kinerja dan Analis Lingkungan Hidup. Terdapat juga salah seroang yang reaktif dari fformasi bidan tetapi sudah dintayakan negatif.

 

Pantau media ini, ruangan untuk duang orang yang masih dinyatakan negatif, mengikuti ujian pada bilik yang dibuat terpisah dari ruangan utama, tetapi yang dinyatakan negatif tetap didalam ruangan utama tetapi dipisahkan.

 

“Mereka dapat mengikuti ujian tapi pada sesi terakhir. Panitia sudah buat bilik tersendiri diluar bagi dua orang, perangkat sudah disiapkan semua. Satu orangnya didalam karena sudah dinyatakan negatif tetapi terpisah juga”ujar Kepala BKDPP Markus Lodo kepada media ini di kantor bupati, Rabu (13/10/21).

 

Dikatakannya, untuk sesi ke 8, walau dengan prokes yang ketat karena dinyatakan Covid-19. Peserta tetap mengikuti dengan tenang dan dapat menyelesaikan soal dengan tepat waktu, tanpa ada hambatan apapun.

 

“Untuk sesi ke 8, hanya diikuti oleh 3 peserta yang terpapar Covid-19. Karena itu mereka diperlakukan secara khusus dengan protokol kesehatan ketat, namun dapat terlaksana dengan baik” katanya

 

Ditambahkannya, secara keseluruhan total peserta SKD adalah 675 orang, yang hadir 660 orang. Tidak hadir sebanyak 15 orang (tanpa berita). Semuanya ada 8 sesi.

 

Ketika ditanya tentang jumlah peserta yang lolos pasig garde, dirinya menyatakan bahwa akan digodok oleh Panitian Nasional dan akan diumumkan setelah ditetapkan.

 

“Soal yang lolos dan tidak lolos passing grade, akan digodok oleh panselnas dan dar itu akan diumumkan siapa-siapa yangg lolos passing grade”ujar Plt. Asisten 1 ini

 

Dijelaskannya, yang lolos passing grade akan dilanjutkan pada tahapan Seleksi Komptensi Bidang (SKB). Formasi yang dibutuhkan hanya 1 orang maka yang bisa ikut SKB 3 orang. Apabila lebih dari 3 orang maka dilakukan perenkingan.

 

“Yang ikut SKB hanya mereka yang lolos passing grade saja, jadi kalau yang dibutuhkan 1 orang dan lolosnya 1 orang maka hanya dia sendiri yang boleh ikut”katanya

 

Dan apabila, tidak ada peserta yang lolos passing grade dalam satu formasi, maka dinyatakan hangus, pemerintah daerah yang rugi karena tidak ada perenkingan bagi yang tidak lolos passing grade, seperti pada tahun sebelumnya.  

 

“kalau tahun sebelumnya, ada perenkingan bagi yang tidak lolos passing grade dan juga penambahan 10 poin, karea saat itu, tingkat kerumitan soal cukup tinggi dan banyak yang tidak lolos. Jadi pusat ambil kebijakan itu”ujarnya lagi.

 

Namun untu tingkat kesulitan soal pada tahun ini, menurutnya sangat kecil. Bahkan soal untuk Indonesia bagian Timur berbeda dengan soal bagi Indonesia bagian barat.

 

“Tahun ini, tingkat krumitan soalnya dibawah dari mereka yang tinggal di Jawa. Karena, ada perlakukan khusus bagi Indonesia bagian timur untuk soal CPNS” jelasnya.

 

Habel Gebo, salah seorag peserta, mengaku bahwa soal gampang tetapi dirinya tidak bisa menyelsaikan karena waktu yang sangat singkat. Jadi tidak lolos, tapi dia mengaku menjawab semua soal.

 

“Soal sangat gampag, tapi waktu yang sangat singkat. Tapi beta isi semua juga”ujarnya. (R-2)