Mengenal Tradisi Nggua Keu di desa Puutuga Ende

Mosalaki sedang melakukan Gawi Ke'a dalam rumah adat di desa Puutuga

Ende, Pelopor9.com - Acara adat Nggua keu (pinang) yang setiap tahun  dijalankan di desa Puutuga Kecamatan Ndona Kabupaten Ende, memang suatu tradisi yang dianggap sakral dikenal dengan gawi Ke'a. Gawi Ke'a yang dipersembahkan secara adat biasanya digunakan pada malam hari di tiga rumah adat. Berlangsung sejak tanggal 30 Agustus sampai 1 September 2019. 

 

Hal itu melambangkan persatuan dan kesatuan, kekompakan dalam semangat bekerja, keberhasilan dalam panen dan juga melambangkan suatu kemenangan.

 

"Tradisi Nggua dengan menggunakan gawi Ke'a satu satunya budaya Ende Lio hanya terdapat di budaya suku adat Puutuga yang telah diwarisi oleh leluhur nenek moyang sampai dengan saat ini masih dijalankan oleh Mosalaki dan Ana Kalo Fai Walu Puutuga," ungkap Pilipus Paru, Senin (2/9/19).

 

Dalam sejarah kehidupan manusia pada masa lampau, Puutuga dikenal dengan sebutan kampung adat sejak diwarisi oleh para leluhur. Kehidupan pada waktu itu selalu berpindah-pindah, Nomaden. Dari satu tempat ke tempat yang lain.

 

Puutuga sebagai tempat atau nama kampung keenam dan sampai saat ini masih menetap secara baik. Tradisi budaya Puutuga masih sangat kuat karena setiap tahun menjalankan pesta adat satu tahun dua kali yaitu Nggua Uta Bue (kacang panjang) dan Nggua Keu. 

 

Nggua Keu (pinang) biasanya dijalankan pada setiap bulan Agustus, terang Lipus yang juga merupakan salah satu mosalaki atau tua adat di Puutuga.  Sebelum dilaksanakan Nggua Keu biasanya diawali seorang petugas khusus menyampaikan atau memberitahukan kepada masyarakat (ana kalo fai walu) bahwa lagi 3 hari akan diadakan pesta adat. 

 

Genapnya 3 hari pada hari Jumat dikenal dengan istilah adat Poto Kinga Keu dan Sete Uwi dari masing-masing rumah adat yang dilakukan oleh seorang Mosalaki dengan menggunakan bahasa adat. 

 

Kemudian dilanjutkan pada hari Sabtu malam dikenal dengan Gawi Kea (Main tandak dengan menggunakan tempurung). Hal ini sangat bermakna yang berguna bagi masyarakat setempat dalam menghadapi situasi ini. 

 

Maknanya sangat besar dan berarti bagi mereka karena mengalami kekompakan, persatuan dan kesatuan serta kemenangan.selama menjalankan upacara adat selamat satu minggu. Masyarakat tidak boleh kerja kebun dan apabila melanggar akan dikenakan sansi adat dari mosalaki. (R-1/tri).

 

Catatan Redaksi:

Redaksi memohon maaf atas kekeliruan dalam penulisan jabatan narasumber dalam paragraf ke enam seperti kalimat berikut. Nggua Keu (pinang) biasanya dijalankan pada setiap bulan Agustus, terang Lipus yang juga merupakan salah satu mosalaki atau tua adat di Puutuga. Sebelum dilaksanakan Nggua Keu biasanya diawali seorang petugas khusus menyampaikan atau memberitahukan kepada masyarakat (ana kalo fai walu) bahwa lagi 3 hari akan diadakan pesta adat.

 

Ralat: Nggua Keu (pinang) biasanya dijalankan pada setiap bulan Agustus, terang Lipus yang juga merupakan salah satu anak mosalaki atau tokoh masyarakat di Puutuga. Sebelum dilaksanakan Nggua Keu biasanya diawali seorang petugas khusus menyampaikan atau memberitahukan kepada masyarakat (ana kalo fai walu) bahwa lagi 3 hari akan diadakan pesta adat. Terimakasih