Rachel Tallo: Kegiatan SM Sangat Tepat karena Pendidikan Butuh Kolaborasi semua Bidang

Kepala Dinas PKKO Sabu Raijua, Rachel B. Tallo (Motif Sabu) saat Foto bersama dengan Panitia PPDH usai Breafing Relawan Sarai Menginspirasi di Lopo Napae, Kamis (18/11/21)

Menia, Pelopor9.com – Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (PKKO) Sabu Raijua, Rachel B. Tallo, menilai kegiatan Pesta Pendidikan Do Hawu (PPDH) yang diselenggarakan oleh Pengajar Muda Indonesia Mengajar, Pegiat Literasi di Sabu Raijua dan Yayasan Sheep Indonesia adalah kegiatan yang sangat baik dan tepat.

 

“Kegiatan ini yang sangat baik dan Sarai Menginspirasi itu sangat tepat. Karena, ini melibatkan lintas sektor Pendidikan tidak hanya pengetahuan saja. Pendidikan tidak hanya Kognitif  (Pengetahuan) atau Afektif (sikap) dan Psikomotorik. Tetapi butuh kolaborasi dari semua bidang” Katanya, saat briefing Relawan Inspirator, Sarai Menginspirasi PPDH di Aula Lopo Napae, Kamis (18/11/21).

 

Dari ketiga komponen tersebut menurutnya, membutuhkan harmonisasi dari semua bidang, tidak hanya pendidikan. Karena orang sudah mengerti, memahami baru bisa melaksanakan. Karena itu, dirinya sangat mensuport kegitan tersebut.

 

“Kegiatan ini, fokus pada Sekolah Dasar (SD) lebh khusus kelas tinggi (4-6), masa pembentukan karakter atau pengenalan jati diri dan mereka masih kecil. Perlu tuntunan, pendampingan yang lebih teliti,cermat”kata dia.

 

Ditambahkannya, tanpa sekolah orang bisa sukses tetapi di era sekarang semua orang harus sekolah karena di didik dengan baik dan mempunyai keterampilan yang mumpuni. Apalagi didaerah digital seperti saat ini.

 

“Orang bisa sukses tanpa sekolah dan tanpa ijazah, tetapi dengan perubahan jaman dan erah digital seperti saat ini semua harus sekolah. Pendidikan sangat penting dan semua orang termasuk Dinas Pendidikan menyukseskan program literasi dan Kemendikbud, supaya anak-anak bersekolah secara baik”

 

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan, dirinya sangat prihatin dengan dampak dari covid-19. BDR dan jam tatap muka yang sangat terbatas, mengakibatkan banyak anak sekolah yang lupa huruf (kelas rendah). Sehingga ini menjadi tanggung jawab semua pihak.

 

“Dampak Covid-19 ini, banyak anak-anak kita yang kelas renda tidak lagi mengenal hruf dan itu sangat berbahaya. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama supaya mereka kembali bs abaca dan tulis”katanya

 

Ditambahkannya, anak-anak harus dijarkan sopan santun sejak dini. Karena teladan yang pertama adalah keluarga dan kedua adalah sekolah. Karakter anak harus dibentuk sejak kecil.

 

“Berharap, kegiatan ini bisa melihat dan belajar bersama. Selain itu, dari kegiatan ini harus menghasilkan output. Karena kegiatan ini walau kecil tapi sangat bermanfaat”katanya.

 

 

Sementara Ketua Panitia PPDH, Jferison Haryanto Fernando dalam kesempatan itu mengatakan bahwa semua Relawan baik dalam Pameran Kampus (PK) maupun Sarai Menginspirasi (SM), datang datang untuk memberikan perhatian kepada Pendidikan di Sabu Raijua. Pendidikan menjadi tanggungjawab semua elemen

 

“Karena, Pendikan bicara soal harga diri dan itu bukan soal tanggung jawab guru atau tenaga pendidik saja, tetapi seluruh elemn. Bukan soal sekedar bisa baca dan tulis tetapi bagaimana menginspirasi bagi generasi muda Sarai”ujarnya

 

Dijelaskannya, kegiatan Sarai Menginpirasi (SM) akan dilksanakan di 4 SD. Insiprator akan memperkenalkan tentang profesi, karir dan juga tentang pendidikan dari para inspsirator. Semata agar -anak Sabu Raijua. Bahwa ada hal baru yang selama ini mereka belum diketahui dan perlu diperkenalkan kepada mereka.

 

“Dengan harapan, anak Sabu Raijua bisa terinsiprasi. Karena selama ini anak-anak Sabu Raijua hanya tau guru dan Pendeta”katanya. R-2/jom)