Kades Depe Bersurat, Bupati Tinjau, Dinas Ukur Titik Longsor

Plt Kades Depe, Alfred Radja (tengah) sedang menunjukan titik kerusakan akibat banjir kepada bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke (kiri)

Menia, Pelopor9.com - Banjir yang melanda Desa Depe, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua pada Selasa (18/01/2022) sore menyebabkan tanah longsor. Tembok Penahan Tanah pada Kali Depe longsor dan mengancam fasilitas umum dan permukiman penduduk, akibat air sungai meluap yang menyebabkan longsor.

 

Fasilitas umum seperti Gedung Kantor Desa, Gereja, TK, SD GMIT Depe, Jalan penghubung antar dusun dan Desa, Pemukiman warga, dan Lahan Pertanian.

 

Penjabat Kepala Desa (Kades) Depe, Alfret Yefta Radja, S.Pd langsung bersurat kepada bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus Rihi Heke, M.Si.

 

"Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya Kepada Bapak Bupati krna saya bersurat hanya via WA tapi direspon cepat oleh Bapak Bupati degan segera perintahkan Bapak Kepala Dinas PU untuk segera meninjau lokasi dan melakukan langkah-langkah taktis untuk penanganan darurat, Sehingga Bapak Kadis PU dan tim sudah ke lokasi dan ukur semua Titik-titik rawan. Setelah itu pak Bupati datang untuk memastikan,"ujar Alfret, Jumat (21/01/2022) usai meninjau lokasi bersama Bupati Sabu Raijua.

 

Ketua Forum Angkatan Muda Sabu Raijua ini, mengapresiasi atas gerak cepat Bupati, Kepala Dinas PU, dan Kepala BPBD yang turun ke lokasi untuk memastikan tingkat kerusakan dan kondisi lahan warga terdampak.

 

Dikatakan, panjang kali yang mengalami longsor kurang lebih 500 meter. Pada tahun 2018 sudah dibangun Tembok Penahan Tanah sepanjang 400 meter oleh dana desa. Namun karena bencana Seroja 2021 sehingga rusak lagi.

 

Sebagian telah dibangun dengan Bronjong tahun 2021 menggunakan Dana Desa anggaran Perubahan. Namun karena panjang longsor yang besar sehingga dana desa tidak cukup.

 

"Kita butuh dana sekitar Rp. 3 Miliar,"katanya karena terdapat Crossway yang juga mengalami kerusakan.

 

Dia berharap pemerintah bisa mengalokasikan anggaran seperti normalisasi kali, pembangunan Bronjong di titik rawan yang mengancam Fasilitas umum, dan memperbaiki cros way supaya arus lalulintas tidak terputus, dimana cros way itu jalan penghubung dalam desa.

 

Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus Rihi Heke, M.Si mengatakan bahwa dirinya turun melihat langsung dan memastikan tingkat kerusakannya, memastikan Lahan warga yang terdampak seperti laporan yg disampaikan oleh Kepala Desa.

 

Dia mengungkapkan bahwa telah lebih dulu memerintahkan Dinas Teknis untuk segera melakukan langkah-langkah taktis untuk mengantisipasi kerusakan lebih banyak.

 

"Selain itu, Saya juga telah perintahkan Kepala Dinas PU untuk memastikan kerusakan sekaligus melakukan pengukuran di titik-titik yang rawan dan perlu pengaman,"terang Maballa Sapaan akrab Rihi Heke.

 

Lanjutnya, akan dilakukan penanganan darurat dengan menurunkan alat berat seperti eksavator. Supaya membentuk alur air agar kerusakan tidak bertambah.

 

Terpisah Kepala Dinas PU Sabu Raijua, Erens Haba Radja mengungkapkan akan segera menindaklanjuti dengan langkah-langkah teknis seperti menurunkan eksavator dan beberapa Bronjong untuk mengamankan Bronjong yang jebol supaya kerusakan tidak bertambah.

 

"Kita turun langsung untuk memastikan dan mengukur titik-titik yg rawan supaya dianalisis dan kita buat laporan supaya ke depan bisa diusulkan untuk dianggarkan,"pungkasnya.

 

Tokoh masyarakat setempat, Alan Dju Kadja alias Marihi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Sabu Raijua. (R-1)