Tanggapi Sekolah di Segel, Okto Biha: KBM Tetap Jalan Sekalipun Diluar Ruangan

Raijua, Pelopor9.com – Kepala Sekolah SDN Bolua, Oktovianus Biha mengetahui kabar penyegelan sekolah setelah mendapat informasi dari media sosial (Medsos). Sebab, kejadian tersebut pada hari minggu 27/3/22 kemarin. Dirinya telah melakukan komunikasi dengan pihak desa dan Kecamatan untuk mencari solusi, agar siswa tidak menjadi korban dengan kejadian tersebut.

 

“Kejadiannya hari minggu kemarin, jadi kita tahunya dari medsos. Hari ini, senin (28/3/22) kami sampai di sekolah, memang benar adanya, sudah disegel dari pintu gerbang tapi kami masih bisa masuk. Hanya motor saja yang tidak bisa karena dipalang kayu” Kata Kepala SDN Bolua, Oktovianus Biha kepada media ini di SDN Bolua.

 

Ketika ditanya tentang persoalan tersebut, dirinya mengaku sekolah tidak terlibat dalam proses pembangunan tersebut. Sekolah hanya menerima kunci setelah dilakukan Provisional hand Over (PHO) antara kontraktor pelaksana dan pemerintah

 

“Pihak sekolah tidak terlibat dalam pekerjaan itu, sekolah hanya terima kunci saja”katanya.

 

Diakui, telah bangun komunikasi dengan pihak pemerintah kecamatan dan juga pihak desa serta pihak pekerja. Untuk, duduk bersama dalam mencari solusi, sehingga tidak ada persoalan yang dapat merugikan anak didiknya.

 

“Setelah saya komunikasi, kita akan duduk bersama baik itu pihak sekolah, pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan juga dari para pekerja dan kontraktor. Kalaupun tidak diperbolehkan untuk lakukan KBM di kelas, kita para guru sudah sepakat KBM di halaman sekolah”katanya.

 

Diejaskannya, semua ruangan kelas pada SDN Bolua sementara dikerjakan. Sebanyak 6 ruangan dibangun baru, 3 ruangan rehab dan 1 mes guru dibangun baru. Apabila disegel dan tidak boleh beraktivitas di kelas, maka konsekuensi KBM diluar ruangan.

 

“Pekerjaan belum semuanya selesai dikerjakan, masih ada bagian terkecil yang belum diselesaikan. Seperti, daun pintu, jendela beberapa ruangan yang belum dipasang, WC dan beberapa lagi. Mungkin, sudah 95 persen sudah selesai”katanya lagi.

 

 

Sementara Kepala Desa Bolua, Markus Tuka yang hadir di SDN Bolua ketika mendapatkan informasi tersebut, mengaku telah berkordinasi dengan pihak Kecamatan dan Kepolisian agar sama-sama mencari solusi, baik kontraktor, pekerja dan juga pihak sekolah.

 

“Sebagai Kepala Wilayah disini, saya punya tanggungjawab juga untuk mencari tau masalah ini, saya yakin ada jalan keluar dan yang paling utama, sekolah tidak dirugikan, begitu juga dengan para pekerja” ujarnya.

 

Dia tegaskan, untuk para pekerja pada SDN Bolua adalah masyarakat desa Bolua sendiri dan dirinya tidak ingin masyarakatnya jadi korban dari para kontraktor, karena masyarakatnya sudah bekerja dan haknya harus diberikan tanpa ada alasan apapaun dari pihak kontraktor.

 

“Semua pekerja adalah masyarakat saya, saya tidak ingin mereka jadi korban. Jadi, saya minta kontraktor agar membayar semua hak-hak mereka sebagai pekerja karena mereka sudah bekerja”ujarnya.

 

Sementara Kepala Mandor, Yopi Manfe mengaku tidak hanya pekerja yang belum dibayar tetapi juga masih ada bahan bangunan yang belum dibayar, bahkan uang masyarakat yang dirinya pinjam untuk beli bahan bangun, agar pekerjaan tersebut selesai.

 

“Yang jadi korban ini, tidak hanya kami tetapi juga bapak Kepala sekolah karena saya pinjam uangnya untuk membeli kebutuhan bahan, Tokoh bangunan yang di Raijua juga begitu, kalau saya tidak lakukan begitu maka pekerjaan tidak selesai”tuturnya.(R-2).