Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Aryawan Atmadja, Kepala OJK NTT, Robert Sianipar foto bersama dengan Wakil Bupati, wakil Pimpinan Bantt Sabu, Yusuf Suluwetang di Pasar Natag
Menia, Pelopor9.com – Pasar Nataga, sebagai salah satu pasar modern di Kabupaten Sabu Raijua, tentu tingkat transaksinya cukup tinggi. Karena itu, perlu metode pembayaran yang cepat dan aman. Maka, Bank Indonesia Perwakilan NTT menetapkan Pasar Nataga sebagai pasar Digital di Sabu Raijua.
Hal ini dibuktikan, dengan di Launchingnya SIAP QRIS oleh Kepala Bank Indonesia perwakilan NTT, I Nyoman Aryawan Atmadja, dihadiri oleh Kepala OJK NTT, Robert Sianipar, Kepala Biro Perekonomian NTT, Jusuf Lery Rupidara, Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale, Wakil Pimpinan Bank NTT Sabu, Yusuf Suluwetang, Kepala Unit BRI Sabu, Philip dan disaksikan oleh seluruh pengguna pasar Nataga, Rabu (20/4/22).
Dalam sambutannya, Kepala BI Perwakilan NTT mengatakan, tujuan Digitalisasi Pasar adalah untuk meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan dalam bertransaksi di lingkungan pasar. Baik dari pembeli ke pedagang maupun dari pedagang ke pemerintah dalam bentuk retribusi pasar.
“Dukungan BI dalam digitalisasi pasar adalah dengan mengeluarkan QRIS sebagai metode pembayaran”katanya.
Dikatakan I Nyoman, QRIS dapat digunakan dari mana saja, transaksi dapat dilaksanakan dengan Cepat, Mudah, Murah, Aman, dengan sistem QRIS yang Handal. Menurut survei yang dilakukan oleh East Ventures pada tahun 2022 terkait Digital Competitiveness Index, NTT berada pada ranking 26 dari 34 Provinsi se Indonesia.
“Hal yang masih menjadi tantangan di NTT adalah tingkat kepemilikan Smartphone, Inklusi Finansial, dan Infrastruktur termasuk akses jaringan internet”katanya lagi.
Menurutnya, BI terus mendorong peningkatan digitalisasi melalalui berbagai media edukasi dan publikasi, koordinasi dengan berbagai stakeholder, dan pendekatan ke masyarakat melalui program SIAP QRIS.
Ditambahkannya, program SIAP QRIS merupakan program kolaborasi antara Kementerian Perdagangan RI dengan Bank Indonesia. Program SIAP QRIS adalah pencanangan pasar dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif, dan Aman.
“Pakai QRIS untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. Pasar/Pusat Perbelanjaan SIAP QRIS adalah sentra perdagangan dimana sebagian besar pedagangnya telah menerima pembayaran nirsentuh QRIS dalam rangka mendorong transaksi yang lebih higienis, mudah, dan aman” ujarnya lagi.
Dijelaskannya, Pasar Nataga sebagai Pasar SIAP QRIS memiliki jumlah merchant pedagang tetap yang menggunakan QRIS sebanyak 12 Pedagang. Jumlah merchant QRIS di NTT meningkat sebesar 338?ri 31.095 di awal tahun lalu menjadi 105.226 merchant saat ini.
“Di Kabupaten Sabu Raijua meningkat 378?ri 118 merchant di awal tahun lalu menjadi 447 merchant saat ini” ujarnya
Selain itu, pengguna QRIS ber-KTP NTT per Januari 2022 tercatat sebesar 19.147 pengguna. Tahun ini, kami menargetkan sebanyal 345.000 pengguna baru QRIS ber- KTP NTT.
“Kita harus mendorong masyarakat NTT khususnya Sabu Raijua mulai menggunakan QRIS sebagai pilihan bertransaksinya dalam kehidupan sehari-hari”katanya.
Bank Indonesia mendorong peningkatan akses digitalisasi melalui Program Sosial Bank Indonesia dengan melakukan pemasangan WIFI pada 25 Pasar di seluruh NTT pada tahun 2021.
Namun belum dilakukan di Pasar Nataga karena kurangnya jumlah pelapak tetap. Kedepan, BI akan terus mendorong akses internet di seluruh pasar di NTT melalui Program Sosial Bank Indonesia ini. (R-2).