Kapolsek: Masyarakat Diminta tetap Taat Prokes Selama Kegiatan Adat Hole Berlangsung

Mone Ama Hawu Mehara, saat memberikan arahan kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan adat Peiu Manu Peha'u Had'a

Menia, Pelopor9.com – Holeh merupakan salah satu ritual adat, di Kecamatan Hawu Mehara kabupaten Sabu Raijua. Pesta adat ini dirayakan berdasarkan kalender Adat yang ditetapkan oleh Mone Ama (Dewan Adat). Dimana, prosesi adatnya mulai dari pelepasan Kowa Hole atau Perahu Hole di Pantai Uba Ae, selanjutnya Pehere jara (Pawai kuda) dan terakhir adat Peiu Manu Peha’u Had’a.

 

Kegiatan dikawal oleh Kapolsek Hawu Mehara, Iptu Mikael Wila Here, Kasat Pol PP, Rowi Hau Dima, dihadiri oleh Wakil Bupati, Yohanis Uly Kale, Ketua DPRD, Paulus Rabe Tuka, Anggota DPRD Laurens A. Ratu Wewo, Tokoh Masyarakat Hawu Mehara, Ruben Kale Dipa dan Yusak Musa Robo.

 

Dalam kesempatan itu, Kapolsek Hawu Mehara, Iptu Mikael Wila Here menegaskan kepada seluruh masyarakat yang hadir dalam acara ritual adat (Lepas kowa hola. Pehere jara dan Peiu Manu Peha’u Had’a di Kecamatan Hawu Mehara, agar tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) dan juga menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsunng.

 

“Ini ritual adat kita orang Hawu Mehara, karena masih dalam situasi Covid, maka kita tetap taat prokes dengan memakai masker dan juga hindari kekacauan. Tidak boleh ada yang jual minuman berakohol disini”tegasnya.

 

Selain itu, dirinya meminta agar dalam kegiatan Peiu Manu Peha’u Ha’da tersebut, tidak boleh yang Namanya unsur perjuadian. Dan apabila terdapat unsur judi maka atas nama UU, dirinya akan bertindak secara tegas.

 

“Dalam kegitan ini ada potensi perjuadian, maka atas nama UU ingin sampaikan bahwa tidak ada kebijakan yang namanya judi, artinya tidak ada taruhan uang”katanya lagi

 

Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Rabe Tuka katakana, masyarakat yang hadir dalam ritual adat tersebut merupakan bentuk  penghormatan terhadap pelestarian budaya Sabu Raijua yang diwariskan oleh leluhur. Dan Hole sudah didaftarkan serta ditetapkan  sebagai Warisan Budaya Tak Benda  oleh direktorat Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai WBTB Nasional.

 

“Saat ini, DPRD sedang membuat Perda Inisiatif tentang pelestarian kebudayaan Sabu Raiju. Ini, bentuk dukungan terhadap pelestarian Budaya di Sabu Raijua. yang akan dibahas bersama Pemerintah Daerah (pemda). Target tahun ini sudah final”Kata ketua DPRD Sabu Raijua 2 periode ini.

 

Ditambahkannya, sebagai wakil rakyat dirinya sangat bangga, dimana dalam ritual tersebut seluruh masyarakat mengenakan pakaian adat yang buat oleh para perempuan Sabu Raijua sendiri. Ini menandakan bahwa masyarakat mencintai akan adat, budaya dan kain adatnya sendiri.

 

“Sebagai wakil rakyat, saya bangga karena semua datang dengan pakaian adat dan ini warisan leluhur yang dibuat oleh para perempuan hebat Sabu Raijua sendiri” kata Ketua PA GMNI Sabu Raijua ini.

 

Dirinya juga meminta, supaya tetap menjaga keamanan dan kertetiban. Sehingga selama kegiatan adat tersebut dapat berjalan dengan lancer. Serta para penjual untuk tidak menjual minuman beralkohol.

 

“saya berharap, supata kita jaga kebiasaan orang Hawu Mehara yang penuh damai, ini kegiatan kita bersama jai kita sama-sama menjaganya bersama bapak-bapak kita dari pihak keamanan”kata Ketua DPC PDIP ini.

Kasat Pol PP, Rowi Hau Dima juga meminta kepada seluruh masyarakat yang turut memeriahkan pesta adat tersebut, agar tetap menjaga kebersamaan dan hindari kekacauan. Serta tetap taat prokes.

 

“Mari kita tetap taat prokes karena Covid masih melandaa kita”kata dia.

 

Dalam kesempatan itu juga, salah seorang Mone Ama Hawu Mehara memberikan himbaun kepada masyarakat, bahwa sesuai kalaneder adat Hawu Mehara akan ada salah satu ritual adat, dimana Mone Ama akan melakukan ritual tangkap hewan. Apabila ada hewan dari salah seorang warga yang ditangkap, agar tidak menjadi polemic. Karena itu merupakan ritual adat yang dijalankan oleh Mone Ama.(R-2).