Pengurus DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Belu Menyerahkan Mobil Ambulans
Belu, Pelopor9.com - Klinik Santo Antonius Betun di Kabupaten Malaka menerima bantuan sebuah unit ambulans yang diberikan anggota DPR RI asal Fraksi PDI-Perjuangan, Herman Hery.
Ambulans itu diberikan sebagai bantuan kemanusiaan untuk mengatasi kesulitan pelayanan Klinik Santo Antonius. Melayani orang sakit.
Bantuan ambulans itu diserahkan salah seorang pengurus DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Belu, Charisto Kenen Budi kepada Provinsial SSpS Timor, Suster Aloysia Teti, SSpS di Biara Provinsialat SSpS Timor di Atambua, Kamis (3/10/19).
Kepada wartawan, Kamis (3/10/19) siang, Charisto mengatakan ambulans ini diberikan Herman Hery untuk membantu kelancaran pelayanan orang sakit yang dirawat di Klinik Santo Antonius Betun.
"Bapak Herman Hery titip pesan itu," ujar Charis demikian akrab disapa.
Diharapkan, ambulans dapat digunakan sebaik-baiknya untuk melayani orang sakit dan Kepentingan umum.
Kepala Klinik Santo Antonius Betun, Suster Damitria Seuk, SSpS mengatakan pihaknya sangat bersyukur karena diterimakan bantuan ambulans tersebut.
Dikatakannya, kliniknya mengandalkan kendaraan umum, seperti mobil ojek atau mobil rental untuk mengantar pasien jika dirujuk ke rumah sakit selama ini.
"Kami sangat bersyukur dan berterimakasih, karena baru kali ini kami punya ambulans sejak klinik kami dibangun pada tahun 1968," kata Suster Damitria.
Provinsial SSpS Timor, Suster Aloysia Teti, mengatakan ambulans sangat membantu pihaknya dalam melayani kesehatan masyarakat. Selama ini, Klinik Antonius Betun tidak punya ambulans sehingga mengalami kesulitan dalam pelayanan.
"Kami berterimakasih kepada Bapak Herman Hery dan rekan-rekan atas kemurahan hatinya. Bapak Herman Hery, orang titipan Tuhan yang meneruskan kebaikan Tuhan kepada yang membutuhkan pertolongan," kata Suster Aloysia ketika diwawancarai wartawan, Kamis (3/10/19).
Suster Aloysia tidak menyangka jika perjumpaan suster-suster Komunitas SSpS Betun dengan Herman Hery beberapa waktu lalu berakhir dengan bantuan ambulans. Padahal, perjumpaan itu tidak berlangsung lama.
"Mungkin, karena Bapak Herman Hery mengetahui kondisi sehingga memberi bantuan. Dan memang, Klinik Betun sangat butuh ambulans," tandasnya.
Selanjutnya, ambulans ini merupakan bantuan pertama yang diterima Klinik Santo Antonius Betun semenjak didirikan pada tahun 1968. (R-1/ans).