Agus Maniyeni tutup Usia, Yapenkris Adda Hari Kehilangan Tokoh Pendidkan Kristen yang Konsisten

Agus Manityeni: Tokoh Pendidikan Kristen

Menia, Pelopor9.com - Saya punya tanggungjawab terhadap Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) Adda hari Sabu Raijua. Jika ada permintaan dari Pengurus untuk saya ke Sabu Raijua, maka tiidak ada alasan untuk saya tidak berangkat. Karena Sekolah GMIT di Sabu Raijua adalah Roll Mode Sekolah GMIT NTT.

 

Dalam beberapa kesempatan berdiskusi dengan Pengurus usai kegiatan, dirinya meminta agar Yapenkris Adda Hari Sabu Raijua, terus melakukan terobosan-terobosan. Memberikan pelatihandan diskusi terkait dengan pengembangan sekolah GMIT yang ada. Dirinya ingin, agar Sekolah GMIT benar-benar menampilkan ciri khas Kristen.

 

“Om Frenky (ketua Yapenkris) dan teman2 sudah buat terobosan dan terus lakukan itu. Dan untuk Sabu Raijua saya siap kapan pun waktunya diminta untuk datang. Saya harap supaya yapenkris mendorong sekolah-sekolah Kita ini, tidak hanya melahirkan generasi yang pintar tetapi juga melahirkan kader-kader yang taat dan beriman kepada Kristus” kata Opa Agus, sapaan akrabnya

 

Begitulah ungkapan dari seorang Agus Maniyeni, Tokoh Pendidikan dan Guru bagi Sekolah GMIT, yang pada hari Selasa (9/5/23) kemarin dipanggil oleh Tuhan. Segenap pengurus, Pembina Yapenkris Adda Hari dan semua Civitas SD GMIT di Sabu Raijua, merasa kaget dan  membawa kesedihan yang mendalam atas kepergian ini.

 

Beragam ungkapan duka yang dilontarkan baik oleh kepala Sekolah dan guru melalui WhatssApp Grup yang ada. Seakan tidak menerima kenyataan yang ada, mereka punya kesan yang sangat mendalam, ketika mendiang menjadi narasumber dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Yapenkris Adda Hari Sabu Raijua

 

Ketua Yapenkris Adda Hari Sabu Raijua Frenky F Palike kepada media ini menyampaikan bahwa, Yapenkris kehilangan tokoh Pendidikan Kristen yang sangat konsisiten mendorong Pendidikan GMIT, menjadi Pendidikan yang menjawab tantangan jaman dan memenuhi harapan gereja.

 

Selain itu menurutnya, mendiang adalah seorang bapak, kakak dan dan teman berpikir, yang selalu memberi pandangan dan tawaran solusi yang konstruktif  terhapdap Yapenkris dan Guru-guru SD GMIT se Sabu Raijua.

 

“Beliau telah memberikan pemikiran terkait dasar pemikiran terkait Pendidikan GMIT.  Dan melalui beberapa kesempatan, hadir ditemgah-tengah guru yang mengabdi di Sekolah GMIT se Kabupaten Sabu Raijua, ujar eks Guru Lantera Kupang ini.

 

Dirinya menuturkan, ketika mendengar kabar tersebut, kaget dan tidak percaya karena tidak pernah mendengar atau mendapat pesan bahwa mendiang sakit. Sebab baru bberapa hari komunikasi terrkat rencana kegiatan yang akan dilaksankan oleh Yapenkris pada bulan Juni mendatang.

 

“Kami baru rapat 2 minggu lalu, dengan semua kepala sekolah untuk Kembali meminta team prodi PAK IAKN Kupang untuk bulan juni ini, dan saya sudah komunikasi dengan Bapak Agus karena beliau yang akan faslitasi semua pemateri yang akan datang Sabu untuk membantu Kita Yapenkris” ujarnya

 

Dirinya juga menuturkan, Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yapenkris Adda hari Sabu Raijua yang sudah melibatkan mendiang bersama timnya ke Sabu Raijua sebanyak 3 kali dan itu semua tanpa dana, semua berkat komunikasi yang baik mendiang kepada semua pemateri.

 

“Kita ada 3 kali kegiatan yang dilakukan dan kita minta tem beliau untuk sukseskan kegiatan kita. Kalau kita bayar tentu tidak akan mampu. Beliau lah yang memfasilitasinya dengan team. Karena menurut beliau bahwa itu yang bisa dipersembahkan untuk pengembangan Pendidikan GMIT di Sabu Raijua”katanya sedih

 

Sementara Ketua Pembina Yapenkris Adda Hari Sabu Raijua, Pdt Loni Radja Gah, ketika mendengar peristiwa Iman tersebut, dirinya memberikan kesaksian dan rasa duka mendalam lewat postingan di Akun Facebook resminya. Mendiang meminta agar Menata Pendidikan GMIT di Sabu Raijua lebih berkualitas.

 

“Tahun lalu, ketika selesai dengan kegiatan dengan para guru yang mengabdi di sekolah GMIT yang ada di Sabu Raijua, beliau sempat berkunjung ke Pastori Doulous Danni Rae bersama Ketua Yapankris, Frenky Palike. Ketika itu, dia sementara membawa buku Biografi Isak Huru Doko, Tokoh Pendidikan yang berasal dari Sabu Raijua. Dia membaca buku itu sampai selesaidan menyatakan rasa lkagum dengan Bapak I.H Doko dan terus memberi spirit pada kami di Sabu Raijua untuk Menata Pendidikan GMIT di Sabu Raijua lebih berkualitas. Sambil katakan “Beta Cinta Sabu Raijua karena beta punya istri orang Sabu” kenang Mantan Ketua Klasis Sabu Barat Raijua 2 periode ini

 

Menurutnya lagi, Apa yang baik yang dibuat mendiang akan menjadi cerita yang terus diingat dalam dunia Pendidikan di GMIT dan khususnya Sabu Raijua.

 

Sementara Ketua Badan Pekerja Pendidikan Sinode GMIT, Pdt Yahya Millu mengatakan bahwa mersakan duka dan berterimaksih karena sudah persembahkan untuk GMIT 3 dokumen strategis Pendidikan GMIT, diantaranya Grand Design, Road Map dan Peraturan Tata Kelola Pendidikan GMIT.

 

“Bu su sonde ad alai, tapi bu su ada tanda mata untuk gereja tercinta. Tuhan Yesus kasih kekuatan Usi Pdt Marce dan Keluarga besar Maniyeni dan Keluarga besar Nite” inilah pesan duka yang disampaikannya melalu9 Grup WA BPP Pendidikan Sinode GMIT-Yapenkris.

 

Untuk diketahui bahwa team Prodi PAK IAKN Kupang yang selama ini selalu membantu Yapenkris dalam segala pelatihan diantaranya, Drs. Agus Maniyeni, M.Pd, Marthin Lifeto, S.SI, M.Pd, Yohana Manubei, M.Pd, Ferdinand Alexander., M.Pd, Dr. Lany Koroh, M.PD, Yeni Foeh,M.Pd , Zeus H. Taopan., S.Pd, B.Sc (R-2).