Tokoh Masyarakat Minta Polisi Selidiki Kematian Warga Sabu Raijua

Vitri Heo Lobo Ketika Masih Hidup (kiri), Mayat Korban dalam Peti [inzet kanan]

Menia, Pelopor9.com - Mantan ketua DPRD Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang juga tokoh masyarakat asal Hawu Mehara, Ruben Kale Dipa meminta pihak kepolisian menyelediki kasus kematian warga Hawu Mehara di Sentani, Jayapura, Papua.

 

Pasalnya, foto korban yang viral di media sosial yang dihubungkan informasi sebab kematian korban terdapat banyak kejanggalan. Korban dikabarkan bunuh diri dengan cara menggantung di kamar mandi. Namun tidak seperti beberapa korban bunuh diri lainnya.

 

"Bila dicermati, bila yang bersangkutan gantung diri dan meninggal maka lidah pasti keluar dan kedua tangan lurus ke bawah, coba kita amati foto di bawah ini (gambar korban yang beredar), posisi kaki ada injak kloset, kedua tangan terlipat kaku di leher, ada luka memar di lutut, dari situ kita bisa curiga bahwa yang bersangkutan sudah meninggal baru digantung,"ujarnya kepada media ini, Jumat (27/10/23). 

 

Dikatakan, bahwa korban bernama Vitri Heo Lobo alias Vilo alias Kahi Wila, warga Desa Molie, Kecamatan Hawu Mehara. semula sebelum nikah merupakan warga asal Desa Wadumaddi, Kecamatan Hawu Mehara.

 

Dia memohon paguyupan Sabu Raijua di Papua untuk bersatu, secara bersama melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib. 

 

"Saya sebagai tokoh masyarakat Hawu Mehara memohon pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini karena berat dugaan yang bersangkutan dibunuh dan digantung. Semoga saudara - saudara warga Sabu Raijua yang ada di Jayapura bisa membantu polisi dengan bersatu mencari informasi dan menyampaikan kepada pihak Kepolisian,"pungkasnya.

 

Disampaikannya, bahwa keluarga menerima kematian korban. Namun sebab kematian korban perlu diketahui keluarga secara terinci.

 

"Semoga Tuhan membuka jalan bagi semua pihak sehingga bisa terang benderang kasus ini. Terimakasih",harap Rukadi, sapaan karib Ruben Kale Dipa.

 

Informasi yang dihimpun media ini, pihak kepolisian setempat telah mengevakuasi korban. Pihak kepolisian juga memasang garis polisi di TKP.

 

Korban telah dimakamkan di Sentani, Jumat 27 Oktober 2023. Sementara di kampung halaman korban di Hawu Mehara, sahabat kerabat kenalan berdatangan memberikan ucapan belangsungkawan.

 

Korban juga pernah merantau ke Makasar, sebelum bekerja ke Jayapura. Korban meninggalkan anak Batita yang diasuh oleh keluarga di Hawu Mehara.

 

Vilo merupakan anak dari Matobo Wila Banni. Korban ditemukan meninggal sekitar pukul 18.00 Wita petang pada tanggal 26 Oktober 2023. 

 

Ucapan belangsungkawan juga membanjiri beranda media sosial Facebook korban, atas nama Vilo Will.

 

Korban juga merupakan pengguna aktif FB. Dimana masih membagikan informasi di beranda FB sehari sebelum ditemukan meninggal.

 

"Kami anak Sabu dari Sorong papua Barat. Turut berduka cita yang mendalam atas kepergianmu nawani tana (sebutan perempuan Sabu), buat nawani Sary atau Wahi Wila Bani yang lagi bersama almarhum di Jayapura Sentani yang tabah dan iklas atas kepergianmu nawani Vilo",tulis Djendris Koro Dimu, di beranda FB korban.

 

Sementara, pihak keluarga belum berhasil dikonfirmasi. Demikian dengan pihak kepolisian. (R-1)