PT Nataga Siap Panen Jagung pada Musim Kemarau di Sabu Raijua

Pembina PT Nataga RaiHawu Industri, Marthen Luter Dira Tome (kiri), Direktur PT NRI, Robbi Mita (Kanan), Foto: Is.

Menia, Pelopor9.com – Meskipun Sabu Raijjua daerah kepulauan dengan keterbatasan sumber air yang berdampak pada ketahanan pangan.

 

Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang belum ada pengganti, tanpa pangan yang cukup kehidupan pasti terhenti. Dimana berdampak akan masa depan generasi.

 

Oleh karena itu, PT Nataga RaiHawu Industri (NRI) melakukan terobosan dan upaya memaksimalkan potensi Sabu Raijua, memanfaatkan sumber air yang terbatas untuk menanam pada musim kemarau.

 

Pembina PT Nataga RaiHawu Industri (NRI), Marten Luter Dira Tome saat melakukan monitor persiapan panen jagung musim kemarau bersama Direktur PT NRI, Robby Mita di lahan seluas 2 Hektar, mengatakan bahwa panen di musim kemarau merupakan program yang menjadi spirit bagi para petani untuk memanfaatkan kondisi alam.

 

"Tujuan kita tanam di musim kemarau itu selain untuk ketahanan pangan, limbahnya bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi kelangkaan pakan ternak pada masa paceklik bulan September sampai awal Desember", kata Dira Tome ketika monitoring Jagung di Desa Menia, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa tenggara Timur, Selasa (14/11/2023).

 

Dikatakan mantan bupati Sabu Raijua itu, ketika dirinya memimpin Sabu Raijua, Ia menggagas program menanam pada musim kemarau yang merupakan program andalan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menggunakan pendekatan Ampibi .

 

Dijelaskan bahwa kondisi Sabu Raijua termasuk daerah semi arid, musim kemaraunya sangat panjang sementara musim hujan sangat singkat, walau demikian tidak berarti bahwa kegiatan pertanian tidak bisa dilakukan di musim kemarau.

 

"Yang kita tanam ini jagung hibrida NK 6172 Perkasa dengan target panen 4,5 ton jagung kering per hektar pada akhir bulan November ini " kata Pria yang akrab disapa Matade itu.

 

Lanjutnya, alasan PT Nataga membina masyarakat untuk menanam pada musim kemarau karena masalah pangan menjadi prioritas. Dimana pangan berkorelasi langsung dengan hidup dan mati serta kesejahteraan yang dituju, sehingga setiap daerah wajib berjuang memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.

 

Untuk diketahui, PT Nataga RaiHawu Industri sementara mengembangkan sektor tambak garam di Kabupaten Sabu Raijua sehingga telah merekrut 300an karyawan tetap. Selain itu, PT NRI juga sedang melakukan pengembangan dibidang pertanian lahan kering. (R-1/*Tim)