Pameran Cerita Rakyat dan Sarai Menginspirasi, Kepsek Victor: Ada yang tidak Kenal Udu Kerogo

Kepala SMA N 1 Hawu Mehara, Victor Rihi Here (berdiri podium) Sementara Memberikan Sambutan.

Menia, Pelopor9.com – Kegiatan pameran cerita rakyat dan Sabu Raijua (Sarai) Menginspirasi dilaksanakan di SMA N 1 Hawu Mehara, Kecamatan Hawu Mehara, Sabtu (25/11/2023)

 

Kepala SMA N 1 Hawu Mehara, Victor Rihi Here, mengakui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mereduksi nilai budaya dan kearifan lokal.

 

Dikatakan, pada dewasa ini, banyak generasi muda yang tidak mengenal silsilah kekeluargaan, bahkan tidak mengenal sesama suku dan anak suku. Sehingga melalui Pameran Cerita Rakyat dan Sarai Menginspirasi dapat menginspirasi siswa siswi untuk mengenal lebih akan budaya.

 

“Judul kegiatan pas dengan kondisi saat ini, kemajuan Iptek mereduksi pengetahuan nilai budaya. Ada anak yang ditanya, Udu (suku) dan Kerogo (anak suku) saja tidak tau. Apa lagi cerita tuturan yang panjang”,ujar Kepsek Victor.

 

Menurutnya, generasi masa kini lebih menyukai tuturan modern. Oleh karena itu, untuk membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap budaya, maka ruang yang tepat adalah melalui lembaga pendidikan seperti sekolah – sekolah karena terorganisir.

 

Dia mengapresiasi komunitas Mira Hari yang telah menghadirkan inspirator dalam memberikan inspirasi kepada para siswa.  “Lain orang yang menyampaikan, lain juga inspirasi nya”,pungkasnya.

 

Lanjutnya, dengan kehadiran inspirator yang membagikan pengalaman hidup, pengalaman sesuai profesi maka akan membuka wawasan para siswa untuk mempersiapkan diri terutama melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

 

"Ini menjadi catatan sejarah bagi kita (sekolah). Untuk menjadi orang hebat bukan sesuatu yang mudah. Dan menjadi orang hebat, bukan sesuatu yang mustahil", ujarnya.

 

Ketua panitia kegiatan yang juga ketua Komunitas GPS, Jefrison Haryanto Fernando mengatakan bahwa kegiatan menginspirasi siswa sudah terselenggara yang ketiga.

 

“Kegiatan ini menginspirasi anak - anak Sabu, untuk memperkenalkan profesi kepada siswa – siswi”,katanya.

 

Ama Wila Huky, ketika membacakan laporan panitia menyampaikan bahwa kegiatan mengusung tema 'Li Dara Appu Pehewene Muri Loro', dengan tujuan memaparkan temuan mitologi dan nilai – nilai yang berkaitan dengan pemikiran kosmologis yang dimaknai dari kisah – kisah metaforis mitologi dalam sejarah tutur.

 

“Kegiatan ini ingin menyasar kisah – kisah dan kearifan lokal  yang berkaitan dengan asal muasal kejadian menurut pola pandang asli berbagai suku Sabu”,ujarnya.

 

Sementara anggaran yang dipakai untuk menyukseskan kegiatan adalah sebesar Rp. 13.500.000.

 

Salah satu inspirator, Marthin Ben Tanone yang juga ketua HIPMI Sabu Raijua mengaku bangga bisa terlibat berbagi pengalaman dengan para siswa.

 

“Kegiatan seperti ini sangat bagus karena menginspirasi siswa. Siswa bisa mengenal berbagai macam profesi. Dan itu akan menolong siswa ketika hendak melanjutkan ke pendidikan tinggi. Kuncinya mental dan kesiapan siswa yang utama”,ujarnya.

 

Dia berharap kegiatan serupa menjadi agenda tahunan komunitas. Dimana Dinas Pendidikan mendukung penuh dengan menghadirkan banyak profesi dan menjangkau banyak sekolah.

 

Untuk diketahui, kegiatan pameran cerita rakyat dan Sarai Menginspirasi terselenggara atas kolaborasi antara komunitas Mira Hari, Komunitas GPS, Museum Ammu Hawu, Sekolah  Multi Media (Skolmus), Yayasan Sheep Indonesia, Taman Baca AMIEN dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara.

 

Sementara, Inspirator yang memberikan inspirasi adalah Perwakilan Kejaksaan, Polres Sabu Raijua, Dokter, Perawat, Jurnalis, Birokrat, PLN, dan Pengusaha (HIPMI).

 

Kegiatan dibuka langsung oleh Sekda Sabu Raijua, Septenius Bule Logo. (R-1)