Suasana Diseminasi di Kantor Desa Jiwuwu, Foto: Is
Menia, Pelopor9.com - Sebagai upaya menemukan solusi persoalan ketersediaan bibit rumput laut di Kabupaten Sabu Raijua, Yayasan Sheep Indonesia (YSI) berkolaborasi dengan Universitas Kristen Artha Wacana Kupang telah menemukan solusi.
Melalui kerjasama selama 7 bulan, melalui ujicoba dan pengamatan Metode Anaconda, berlokasi di Pantai Cemara di Desa Jiwuwu, Kecamatan Sabu Tengah.
Dengan jumlah unit yang diujicobakan sampai saat ini sebanyak 20 unit, serta melalui Hasil pembelajaran yang dilakukan, upaya tersebut mampu menjawab permasalahan utama terkait bagaimana mempertahankan bibit rumput laut dari ancaman hama, serangan penyakit ice-ice dan gelombang musim barat.
Sehingga upaya tersebut berdampak kepada menurunnya biaya modal pembelian bibit rumput laut, yang biasanya di setiap pasca musim barat petani harus membeli dengan biaya yang sanggat besar.
Hasil tersebut disampaikan melalui Diseminasi, yang dilaksanakan, Rabu (06/03/2024) di Kantor Desa Jiwuwu.
Bupati Nikodemus menyampaikan apresiasi atas penemuan tersebut. Dimana diharapkan dapat diaplikasi kepada petani rumput di seluruh desa di Sabu Raijua. ”Penting sekali dan menjadi acuan adopsi di Desa lainnya”, tuturnya dalam sambutan pembukaan kegiatan.
Tenaga Ahli Fakultas dan Perikanan UKAW Imanuel J. Emola, menyampaikan bahwa dalam menjaga eksistensi rumput laut memang bukan perkara mudah, lantaran seiring dengan perubahan kondisi laut yang disebabkan cuaca maupun limbah, maupun perilaku manusia.
Kegiatan dihadiri, Bupati Sabu Raijua, Nikodemus N. Rihi Heke, Penyuluh Perikanan, Kelompok Budidaya rumput laut, Tenaga Ahli Fakultas dan Perikanan UKAW Imanuel J. Emola.
Sehingga membentuk ruang untuk tumbuh kembang rumput laut yang lebih aman dari serangan hama dan gelombang. Inisiasi pengembangan metode ini muncul seiring permasalahan menahun terkait kelangkaan bibit yang disebabkan oleh hama, gelombang dan juga penyakit. (R-1/*Jev)