Festival Fulan Fehan Panggung Budaya Orang Timor

Bupati Belu, Willybrodus Lay Menunggang Kuda saat Festival

Belu, Pelopor9.com - Festival Fulan Fehan di Lamaknen Selatan Kabupaten Belu menjadi panggung pementasan budaya Orang Timor khususnya Timor Barat. Festival tahunan itu mementaskan beragam jenis budaya yang merupakan ciri khas Orang Timor.

 

Pantauan media Senin (28/10/19), acara festival yang mampu mendatangkan sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mementaskan jenis-jenis budaya di antara doa, tarian dan musikal yang melibatkan Orang Timor di Kabupaten Belu dan Timor Leste.

 

Tarian Likurai yang menggunakan Tihar memiliki kesamaan ragam gerak dan tematis. Tarian Likurai dipandang sebagai tarian kemenangan yang dibawakan dalam suasana gembira, dan karakter penari yang agresif, tenang dan sujud terhadap leluhur dan tanah Timor.

 

Perwakilan Orang Timor Leste, Pater Emanuel Talok, CMF dalam pesan dan kesannya mengatakan karakter Orang Timor ditampilkan penari Timor Leste yang mengambil bagian dalam acara Festival Fulan Fehan.

 

Hal itu menunjukkan satu-kesatuan budaya Orang Timor yang mendiami wilayah Timor bagian barat di Indonesia dan Timor bagian Timur di Timor Leste.

 

Penari Timor punya karakter yang agresif karena gembira dan senang. Di sisi lain, karekter tenang dan sujud terhadap tanah dan leluhurnya.

 

Bupati Belu, Willybrodus Lay, dalam sambutannya mengungkapkan makna penyelenggaraan Festival Fulan Fehan yang diselenggarakan di Padang Fulan Fehan Desa Dirun Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu yang berlangsung sejak 25-28 Oktober 2019.

 

Festival itu diselenggarakan dalam rangka melestarikan budaya, di mana budaya Belu diminati wisatawan domestik dan wisman.

 

"Kita harus lestarikan untuk menyatakan cinta kepada budaya. Sehingga bisa dikenal secara meluas," kata Bupati Willy di Atambua, belum lama ini.

 

Para wisatawan cukup minat dengan budaya orang Belu khususnya tarian Likurai. Itulah sebabnya, tarian Likurai akan dibawakan lima penari Belu di beberapa benua di antaranya Australia, Asia dan Eropa tahun depan.

 

"Latihan sudah dilakukan selama ini. Tahun depan, tarian Likurai akan dibawakan di Jepang, Australia dan beberapa negara Eropa," tambah Bupati Willy.

 

Selanjutnya, Festival Fulan Fehan akan diselenggarakan pada Juni mendatang. Sejumlah atraksi budaya dan perlombaan digelar.

 

"Setiap tahun, kita selenggarakan Festival Fulan Fehan dengan jenis kegiatan bervariasi. Tahun ini ada kudanya. Dengan itu, wisatawan tahu budaya Orang Belu itu banyak dan kaya," jelas Bupati Willy. (R-1/ans).