Bripka Kresna Ola
Belu, Pelopor9.com - Pemerintah Kabupaten Belu (Pemkab) Belu, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendukung pendidikan non formal yang diselenggarakan Rumah Merah Putih. Rumah itu merupakan rintisan dan asuhan Bripka Kresna Ola.
Demikian disampaikan Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Deflobamora Kabupaten Belu, Gaspar Kopong Kelen dalam arahannya saat peluncuran program perdana pendidikan paket A, B, dan C di Rumah Merah Putih Desa Kenebibi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu, Rabu (30/10/19).
Gaspar mengatakan program belajar setara paket A, B dan C dapat diselenggarakan jika di bawah satu lembaga pengelola yang memiliki izin resmi. Itulah sebabnya, dibentuk PKBM Deflobamora yang mendapat izin resmi Pemkab Belu melalui Dinas Perizinan Kabupaten Belu. .
Atas izin tersebut, PKBM Deflobamora telah menyelenggarakan pendidikan setara di dua titik yakni SDK Nela dengan satu rombongan belajar paket C dengan jumlah peserta didik sebanyak 26 orang.
Titik kedua dilaksanakan di Rumah Merah Putih yang memiliki tiga rombongan belajar yakni paket A berjumlah 26 orang, paket B sebanyak 25 orang dan paket C sebanyak 30 orang yang didampingi 8 tutor dengan displin ilmu masing-masing.
Dikatakan, pengelola Rumah Merah Putih, Bripka Kresna memili?i ide-ide kreatif dan inovatif sehingga kegiatan belajar cukup berkembang dan mendapat dukungan pemerintah.
"Justeru pengelolaan pendidikan Rumah Merah Putih sangat baik, maka pemerintah dukung," tandas Gaspar.
Pengelola giat belajar Rumah Merah Putih, Bripka Kresna Ola kepada wartawan mengatakan salah satu impiannya sudah tercapai. Selama ini, dirinya sangat berharap agar adanya dukungan pemerintah terhadap kegiatan belajar memberantas buta huruf bagi warga Desa Kenebibi.
Dikatakan, ada kemajuan dari kegiatan belajar untuk memberantas buta aksara menjadi program belajar kesetaraan paket A, B dan C. Dengan demikian, warga yang ikut belajar dalam program paket tersebut mendapat ijazah.
Impian lain, kata Bripka siswa tamatan kegiatan belajar Rumah Merah Putih dapat meneruskan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi di antaranya strata satu, dua dan tiga.
"Itu impian saya selaku pengelola," ujarnya.
Menurutnya, masih banyak warga yang ingin mendapatkan pendidikan non formal lewat kegiatan belajar Rumah Merah Putih.
Sedikitnya, baru warga Desa Kenebibi yang mendiami wilayah tiga RT dari sembilan RT yang mendapatkan pendidikan. Sehingga, warga di sembilan RT lainnya dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan belajar di tahun-tahun yang akan datang. (R-1/ans).