Ilustrasi
Menia, Pelopor9.com – Sekolah Dasar Negeri Ledekepaka, di desa Ledekepaka Kecamatan Sabu Barat kabupaten Sabu Raijua, belum dijangkau listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sejak didirikan 5 tahun silam, administrasi sekolah terpaksa dikerjakan manual, di rumah para guru atau ke rental komputer.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah, Welser Dimu Nadju, pada saat Kunker Komisi III DPRD Sabu Raijua, Jumat (15/11/19). Kunjungan itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Leoniads VC. Adoe.
Didampingi anggota Komisi, Jerdians Djita, Lazarus Riwu Rohi, Donserses Nara Lulu. Hadiri juga Sekretaris Dinas PKPO Sabu Raijua, Oktovianus Rohi Riwu dan staf Wara Pede Lati.
Welser Dimu Nadju, mengaku Sekolah sangat membutuhkan listrik dari PLN. Karena berpengaruh pada aktifitas para guru dan administrasi sekolah.
Guru dan operator terpaksa mengerjakan administrasi sekolah di rumah.
"Sekolah butuh listrik, tiang listrik sudah ada tapi listrik PLN belum masuk. Sementara kami dituntut semua pekerjaan administrasi sekolah harus pakai barang elektronik",kata dia.
Ketua Komisi III DPRD Sabu Raijua, Leonidas VC Adoe dalam kesempatan itu, mengakatakan bahwa apa yang menjadi kebutuhan sekolah akan menjadi cacatan komisi untuk disampaikan ke Dinas. Kata dia, sekolah harus mendapatkan pelayanan yang maksimal.
"Semua yang menjadi pengeluhan sekolah menjadi catatan kami (DPRD) Komisi. Tentu kami akan perjuangakn ini. Karena ini menyangkut mutu pendidikan di Sabu Raijua",ujarnya.
Dikatakannya, masalah listirk menjadi perhatian serius komisi III. Komisi sudah mendatangi PLN tetapi responnya tidak memuaskan. Komisi akan terus dorong agar kebutuhan listrik di Sabu Raijua terpenuhi.
Dirinya meminta kepada Dinas untuk mempertimbangkan untuk pengadaan solar sel atau tenaga matahari di sekolah-sekolah untuk menjawab masalah listrik.
Senada, anggota Komisi III, Lazarus Riwu Rohi, mengatakan apa yang menjadi pengeluhan dan kebutuhan dicatat dan diperjuangkan. Selanjutnya diusulkan ke Dinas agar bisa dimasukan dalam program Dinas.
Sementara, Sekretaris Dinas PKKO Sabu Raijua, Oktovianus Rohi Riwu mengakui, sekolah di Sabu Raijua banyak yang belum mempunyai jaringan listrik. Hal itu sudah menjadi tekad pemerintah untuk diperjuangkan.
"Kebutuhan sekolah akan dijawab sesuai dengn permintaan sekolah melalui Dapodik tetapi di luar dari DAK yang menjadi tanggungjawab Dinas",ujarnya. (R-2/fwd).