Wali kota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore (kiri) dan Soenyoto (kanan) Usai Berpelukan Melepas Kangen
Kupang, Pelopor9.com - Memperingati hari guru nasional 25 Nopember 2019, wali kota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore mengunjungi rumah mantan guru di RT 22 RW 06 Kelurahan Kayu Putih Kota Kupang, Senin (25/11/19) siang.
Kunjungan Wali kota yang didampingi kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Kupang, Dumul Djami, diterima langsung Soenyoto.
Soenyoto adalah guru SMPP (Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan) Negeri 34 Kupang, saat ini sekolah SMA 3 Kupang, yang mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), saat masa sekolah wali kota Kupang hingga tamat tahun 1975. Terutama mata pelajaran Fisika.
Saat diskusi itu, Soenyoto memberi wejang kepada wali kota untuk bekerja dengan hati. Melayani masyarakat tanpa pilih kasih, memberikan pelayanan seperti yang dilakukan presiden Joko Widodo, atau Jokowi.
"Saya pesan. Kerjanya itu seperti kerja Jokowi, manfaatkan jabatan untuk pelayanan, jangan untuk pribadi. Bantu banyak di bidang pendidakan",kata Nyoto, sapaan Soenyoto.
Ia bangga bahwa sudah ada mantan anak murid yang menjadi wali kota. Nyoto menilai, wali kota sudah bekerja dengan hati, serta terus merealisasikan janji kampanye.
Dia berharap, wali kota terus menjaga amanah dan kepercayaan masyarakat, untuk memberikan pelayanan maksimal. Tidak melakukan korupsi, sehingga tidak berusan dengan hukum.
"Saya sendiri, kalau ada mantan anak murid kena kasus, saya malu sendiri",ujar pensiunan dari dinas Pendidikan sejak 2005 ini.
Dikatakannya, selama jadi guru. Dirinya sangat hati - hati dalam pengelolaan keuangan. Bahkan pernah jadi bendahara di kantor wilayah, atau dinas pendidikan.
Saat itu, bendahara seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Pernah memarahi bawahan karena pengadaan Mebeler, dan peralatan kantor.
Sementara, wali kota Kupang, Jefirstson R Riwu Kore, mengaku bangga bisa bertemu mantan guru. Kunjungan itu sebagai bentuk refleksi dan ucapan terimakasih akan didikan guru. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
"Guru ini, pahlawan tanpa tanda jasa",ujar wali kota sambil menyerahkan sebungkus bingkisan.
Dikisahkannya, sebagai mantan murid, dirinya sangat berterimakasih atas didikan guru. Baginya, Nyoto adalah guru teladan, yang memberikan didikan dengan baik tanpa marah.
"Pak Nyoto paling baik sudah, dulu. Tidak pernah marah marah",kenangnya.
Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Kupang, Dumul Djami, mengatakan bahwa kunjungan itu untuk merefleksikan hari Guru. Di mana guru mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter dan akhlak generasi.
"Di hari guru ini, kita datang berkunjung",ujarnya. (R-1).