Jalan Bolou - Ege Rp 3,2 Milliar Terbengkalai

Jalan Bolou - Ege, Foto Istimewa

Sabu Liae, Pelopor9.com - Pekerjaan Rehabilitasi dan peningkatan Jalan Bolou - Ege (Liae) Kabupaten Sabu Raijua senilai Rp 3.205.030.000,00 belum rampung. Sementara batas kontrak sudah selesai sejak Oktober 2018. Pekerjaan lapisan perkerasan atau Aspal, pekerjaan deuker, pekerjaan saluran dan telford dibiarkan terbengkalai.

 

Masyarakat sekitar meminta kontraktor jalan tersebut segera merampungkan sehingga bisa dimanfaatkan. Karena merupakan jalan utama masyarakat desa Waduwalla menuju SMA Liae dan Puskesmas Eilogo serta akses ke lokasi budaya Rumput Laut. 

 

“Jalan ini sangat urgent karena ini jalan satu-satunya akses ke SMA N 1 Liae, Lokasi budidaya rumput laut di Dahi Ae dan juga Akses masyarakat Desa Waduwalla ke Puskesmas Eilogo”ujar Lorens A. Ratu Wewo kepada Pelopor9.com, Kamis (20/6/19).

 

Dia meminta agar Kontraktor pelaksana mempunyai tanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada. Tidak ada alasan untuk tidak selesaikan sebab saat menerima tender sudah mengetahui apa masalah yang harus dihadapi sebagai kontraktor.

 

“Saya tegaskan supaya kontraktor selesaikan pekerjaan ini secepatnya. Karena ini juga sudah jatuh tempo. Kalau tidak bisa kerja harusnya tidak perlu terima pekerjaan, karena kalau sudah begini yang rugi adalah kami masyarakat. Sebagai masayakat saya telah menemui dan mangadukannya kepada Kepala Dinas PUPR Sabu Raijua dua kali, PPK dan bapak Bupati Sabu Raijua, tapi nyatanya di lapangan belum ada tanda - tanda kalau pekerjaan itu mulai dikerjakan lagi,”kesalnya.

 

Menurutnya Anggota DPRD terpilih dari PKB ini, jalan yang sudah teraspal kurang lebih 1,3 km, pengerasan telford atau penyusunan batu karang sekitar 400 meter. Sedangkan pekerjaan saluran (got air) baru 100 meter. Jalan yang sudah diaspal pun terkesan asal jadi.

 

“Persoalan lain dari pekerjaan ini adalah seluruh material berupa Batu Pecah dan batu karang milik masyarakat belum dibayarkan oleh pihak Kontraktor,”tambahnya.

 

Warga Sabu Liae lainnya, Hernimus Riwu, mengaku bahwa dirinya juga pernah menghadap ke Dinas PUPR Sabu Raijua untuk menyampaikan masalah yang sama dan setalah itu Dinas bersama kejaksaaan turun ke lapangan untuk memantau langsung.

 

“Saya pernah ke Dinas dan mereka bersama Jaksa datang lihat itu jalan, kayanya akan dilanjutkan jadi kita tunggu saja. Tetapi jujur, waktu hujan Saya tidak nyaman dengan jalan itu karena jalan di depan rumah,”ujarnya

 

Pekerjaan tersebut dikerjakan PT BINA YUZTA AZ ZUHRI dan konsultan pengawas, CV Sahwana, tahun anggaran 2018, yang dibiayai oleh APBD II dengan Nilai Kontrak 3.205.030.000,00, (R-2/fwd)