Mantan Direktur RSUD Atambua, dr Ansilla Eka Mutty (membelakangi kamera) menyapa dan merangkul salah satu karyawan usai acara pisah sambut
Belu, Pelopor9.com - Rasa haru menyelimuti suasana acara pisah sambut Direktur RSUD Atambua Mgr Gabriel Atambua.
Isak tangis dan derai air mata mewarnai acara perpisahan dr Ansilla Eka Mutty selaku mantan Direktur RSUD Atambua dan seluruh staf dan karyawan.
Ada pepatah, bukan perpisahan yang kutangisi melainkan pertemuan yang kusesali. Demikian ungkapan yang terdengar dalam sambutan-sambutan saat berlangsungnya acara perpisahan di RSUD Atambua, Kamis (9/1/20) siang.
Mantan Direktur RSUD Atambua, dr.Ansilla Eka Mutty mungkin menghayati benar pepatah tersebut. Sehingga ia mengajak seluruh staf dan karyawan rumah sakit itu agar tidak boleh terlalu merasa sedih dan meneteskan air.
"Kalau tidak ingin berpisah, janganlah bertemu," kata dr Ansilla dalam sambutannya.
Menurutnya, jangan tangisi perpisahan yang terjadi saat ini.
Dirinya masih membuka diri untuk menerima siapa saja yang membutuhkan masukan dan saran. Saat ini, dr Ansilla diberi jabatan Sekretaris BKKBN Kabupaten Belu.
"Ini jabatan baru yang dipercayakan. Saya tetap menerima siapa saja yang datang," ujarnya.
Ansilla hendak meninggalkan tugasnya sebagai Direktur RSUD Atambua. Namun masih menitipkan sejumlah pesan kepada seluruh staf dan karyawan yang pernah menjadi asuhannya.
Termasuk satpam dan cleaning service pun dirangkul dan diajak agar terus semangat dalam bekerja dan melayani.
"Sebagai ASN, dimana saja kita diberi tugas untuk melayani. Bekerjalah dengan semangat dan perlu rendah hati dalam melayani," pintanya.
Selain itu, kata Ansilla pelayanan rumah sakit membutuhkan dukungan semua pihak termasuk media massa. Media berperan mengontrol sehingga dapat terukur kinerja pelayanan yang lebih baik.
"Tanpa kontrol media, tentu kita tidak tahu ukuran kinerja dan kita tidak bisa berbuat yang lebih baik. Sehingga kita perlu bangun kerja sama dengan media," tandas dr Ansilla.
Direktur RSUD Atambua, dr. Batsheba Elena Coputty, MARS juga mengharapkan dukungan seluruh staf dan karyawan RSUD Atambua agar dapat bekerja sama dalam meningkatkan pelayanan.
Dikatakan, kemajuan dan keberhasilan yang dicapai selama masa kepemimpinan dr Ansila perlu ditingkatkan untuk memberi jaminan layanan rumah sakit yang menjawab harapan dan tuntutan pengguna jasa layanan.
Disaksikan, acara pisah sambut berlangsung dalam suasana penuh haru. Raut-raut wajah nampak begitu sedih.
Sepertinya, para karyawan rumah sakit baik aparat sipil negara (ASN) dan non ASN tidak tega melepaspergikankan dr Ansilla.
Derai air mata dan isak tangis memberi pertanda RSUD Atambua masih membutuhkan dr Ansilla yang dikenal sebagai sosok penuh keibuan, punya kepedulian dan perhatian.
Kepemimpinan dr Ansilla sebagai Direktur RSUD Atambua selama ini dapat memajukan manajemen rumah sakit dan menghasilkan kinerja pelayanan lebih baik. (R-1/ans).