Illa One Nua Detupau Likanaka, Tempat Belajar Siswa yang Butuh Sentuhan Kasih

Suasana Belajar di Taman Baca Illa One Nua Detupau Likanaka

Ende, Pelopor9.com - Perpustakaan mini Illa One Nua Detupau, Desa Likanaka Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende masih mini buku bacaan. Namun perlahan membuahkan hasil dan bisa menjawab kebutuhan bacaan bagi para siswa Sekolah Dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

 

Meski dalam keterbatasan baik kondisi bangunan yang masih darurat, minimnya referensi buku-buku bacaan juga kebutuhan sarana-prasana belajar. Namun Perpustakaan mini yang berdiri sejak tahun 2015 ini, diharapkan mampu menumbuhkan minat belajar anak-anak.

 

Penggagas Illa One Nua Detupau , Vinsensius A. Laka atau Vikhar Laka, menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya taman baca Illa One Nua Detupau yakni ingin membimbing anak-anak agar mencintai budaya literasi lewat membaca dan menulis sejak dini.

 

"Anak-anak dibimbing agar ada aktivitas edukatif setelah mendapat pelajaran di sekolah. Awalnya begitu sulit mengarahkan anak-anak yang identik dengan usia bermain. Perlahan-lahan tumbuh semangat dan minat setelah kami mendapat bantuan buku-buku bacaan,"kata Vikhar Laka yang juga mantan Anggota GMNI.Cabang Ende itu.

 

Hingga sekarang, sebanyak 30 anak rutin mengunjungi taman baca. Pola bimbingan belajar yang disesuaikan dengan dunia anak-anak, baik lewat rekreasi, permainan, maupun latihan membaca dan menulis di alam bebas, menjadikan Illa One Nua Detupau sebagai tempat yang menarik bagi anak – anak.

 

Mesti dalam keterbatasan, anak - anak agar dibimbing untuk menggali potensi agar berprestasi. Apabila terus dibimbing dan diberi motivasi secara positif, selain peran orang tua dalam keluarga dan para pendidik di sekolah.

 

Bimbingan non-formal sangat membantu perkembangan mental dan terutama kecintaan mereka untuk terus mengasah kemampuan membaca dan menulis.

 

"Anak-anak tidak merasa malu atau minder dengan situasi keterbatasan yang ada. Mereka disadarkan dan dibimbing pada situasi konkrit agar tidak pasrah dan menyerah dengan situasi yang ada,"ungkapnya.

 

Vikhar meyakini bahwa gagasan taman baca mini Illa One Nua Detupau akan menjadi wadah pendidikan yang baik bagi anak-anak, juga menyadarkan orang tua dan masyarakat agar menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan pendidikan anak-anak.

 

"Saya yakin, situasi keterbatasan menjadi dorongan dan motivasi belajar bagi anak-anak untuk bisa berprestasi. Kerjasama dan dukungan berbagai pihak sangat kami harapkan terurama donasi buku-buku bacaan, buku pelajaran maupun bentuk donasi lain yang berguna bagi anak-anak," kesannya.

 

Illa One Nua Detupau, adalah potret akses pendidikan bagi anak-anak di kampung terpencil. Serta memiliki tantangan yang tidak mudah. Gerakan ini berangkat dari kepedulian dan harapan agar dunia pendidikan anak-anak mendapat atensi serius dengan segala tuntutan dan kebutuhan

Vikhar menaruh harapan besar agar pustaka mini Illa One Nua Detupau mampu mencetak generasi anak-anak yang berprestasi di masa mendatang.

 

"Semoga pustaka mini ini menjadi pancaran cahaya harapan agar kepedulian terhadap kemajuan pendidikan anak-anak menjadi panggilan bersama. Semoga dengan pustaka mini di tengah kampung terpencil ini, anak-anak termotivasi untuk menjadi generasi berprestasi di masa mendatang,"ceritanya.

 

Ia mengharapkan dukungan dan sentuhan kasih dari donatur. Kontribusi lewat donasi tanpa pamrih dari berbagai pihak, demi kemajuan dan perkembangan taman baca Illa One Nua Detupau. Saat peringatan HUT RI ke-72 beberapa waktu lalu, anak-anak di Illa One Nua Detupau mendapat bantuan dari Standardpen Indonesia. (R-1/tri).