Kasie Pelayanan dan Penunjang RSUD Sabu Raijua, Juni Kale Dara
Menia, Pelopor9.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Sabu Raijua sudah mengambil langkah -langkah antisipasi untuk mencegahan terjadi penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Sabu Raijua. Pasalnya, pencegahan sangat penting untuk meminimalisir kasus yang lebih besar.
Hal itu, diungkapkan bupati Sabu Raijua, Nikodemus N. Rihi Heke kepada media ini di ruang kerjanya, Sabtu (21/03/2020) siang.
Dikatakannya, meskipun Sabu Raijua belum ditemukan adanya kasus Positif Corona. Akan tetapi pemerintah telah meliburkan sekolah sejak tanggal 20 Maret 2020 lalu.
Selain itu, kata dia, Pemda Sabu Raijua juga melakukan langkah antisipasi terhadap pegawai yang baru selesai tugas luar daerah untuk mengisolasi diri di rumah selama sepekan. Namun tetap menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah.
Setelah tujuh atau delapan hari dokter akan mengikuti ke rumah untuk mendeteksi apakah setelah 8 hari tersebut mengalami gejala Covid-19 atau tidak.
Lanjutnya, langkah lain yang dilakukan pemerintah pengadaan peralatan medis, seperti alat Pelindung Diri (APD) serta alat pendeteksi Covid-19 itu.
“Jadi peralatan untuk mendeteksi orang-orang yang terkena atau terinfeksi virus Corona covid-19 atau tidak terinfeksi itu, sementara kita lagi berupaya untuk pengadaan,”ujarnya.
Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat Sabu Raijua yang baru datang dari daerah yang sudah positif Corona untuk segera mengisolasi diri. Apabila sudah menunjukkan gejala seperti demam, batuk pilek agar menghibungi dan mendatangi fasilitasi kesehatan.
Selain itu, masyarakat agar menghindari diri dari kerumunan orang. Serta sebisa mungkin menghindar diri dari orang-orang yang baru atau orang asing datang di Sabu.
Terpisah kepala seksi (kasie) pelayanan dan penunjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Sabu Raijua, Juni Kale Dara, mengatakan bahwa pihak telah melakukan upaya pencegahan Corona.
Melakukan sosialisasi, berupa himbauan lisan dan juga melalui poster di sejumlah fasilitas Kesehatan. Selain itu, menyediakan fasilitas pencuci tangan pada setiap loket pelayanan rumah sakit.
“Kita sudah membentuk poster-poster yang sudah di tempel di setiap pintu dan juga poliklinik kita sudah membuat tempat pencegahan pengendalian infeksi (PPI). Jadi sebelum masuk ke ruang pendaftaran atau poliklinik itu ada tempat cuci tangan, jadi semua pengunjung harus cuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam,”ujarnya.
Dikatakannya lagi, RSUD Sabu Raijua belum tersedia Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar kesehatan penanganan penyakit menular. (R-1/Jom)