Johanes Andes Prihatin
Belu, Pelopor9.com - Warga masyarakat Kabupaten Belu diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Hal ini disampaikan Koordinator Komunikasi dan Informasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin kepada wartawan, Kamis (9/4/20).
Dikatakan, Kabupaten Belu sebagai wilayah perbatasan RI-RDTL masih aman terhadap ancaman wabah Covid-19. Namun, kewaspadaan masyarakat terhadap wabah penyakit tersebut senantiasa perlu ditingkatkan.
Alasannya, kata Kadis Kominfo Kabupaten Belu ini, masih terdapat pelaku perjalanan beresiko. Jumlah pelaku perjalanan beresiko mulai berkurang menjadi 812 orang dari jumlahnya sebelumnya sebanyak 829 orang.
"Meski jumlah pelaku perjalanan beresiko berkurang, tetapi masyarakat harus tetap waspada," tandas Johanes.
Ia mengaja warga agar tetap mematuhi himbauan Pemkab Belu dan menerapkan protokol kesehatan, kapan dan dimana saja berada? Warga tidak boleh keluar rumah dan menjalankan aktivitas di rumah serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Tetapi, alangkah baiknya tidak keluar rumah jika urusannya tidak penting. Hindari kontak fisik dan kerumunan orang banyak," ujarnya.
Sementara itu, data dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu, perkembangan upaya penanganan ancaman wabah Covid-19 per Kamis, 9 April 2019 sekitar pukul 14. 00 Wita.
Disebutkan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berkurang menjadi 37 orang dari jumlah sebelumnya sebanyak 55 orang. Jumlah ini teridentifikasi setelah 18 orang dinyatakan selesai masa pemantauan yang melakukan karantina diri selama 14 hari. Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) teridentifikasi masih tetap nihil.
Data tersebut hasil monitoring terhadap wilayah kerja 17 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan, Kabupaten Belu. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu akan menyampaikan data perkembangan terbaru setelah ibadah Jumat Agung pada Jumat, 10 April 2020. (R-1/ans)