Yeremia Lys Chendring Salukh bersam ayahnya Leksi Saluk foto bersama usai wisuda
Kupang, Pelopor9.com – orang tua mempunyai berbagai macam cara, agar bisa mengetahui sejauhmana perkembangan dan kemampuan anak pada tingkat PAUD. Sehingga saat melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) sudah bisa membaca dan menulis dengan lancar.
Hal ini yang dilakukan oleh orang tua dari siswa paud Asoka Labat, Yeremia Lys Chendring Salukh, sebelum mengikuti wisuda pendidikan tingkat Paud. Diuji menuliskan nama orang tua dan keluarga.
“Sebelum di wisuda, kami sebagai orang tua berikan ujian supaya tahu kemampuan dia dengan cara tulis nama orang tua, keluarga, kerabat . Ternyata ujian itu dilakukan dengan baik dan akhirnya diijinkan untuk diwisuda tingkat paud." Ujar Leksi Salukh, ayah dari Lys Chendring Salukh kepada media ini beberapa hari lalu.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di PAUD Asoka menurut Leksi, sangat baik dan patut menjadi contoh dan perlu didukung, agar proses KBM terus berlanjut kedepannya. Untuk menciptakan anak-anak yang siap melanjutkan ketingkat Pendidikan Dasar.
Menurutnya, acara pelepasan siswa Paud Asoka Labat angkatan ke 17 yang berjumlah 11 di lakukan dengan cara sederhana di gedung PAUD Asoka Labat, Kelurahan Bakunase 2 kecamatan Kota Raja, Kota Kupang Provinsi Nusa tenggara Timur ,Jumat (19/6) dan dihadiri orang tua dari Ke 11 Siswa yang diwisuda.
Pendiri PAUD Asoka, Wellem Bako dalam kesepatan itu menyampaikan, serimonial pelepasan 11 anak didik Paud Asoka setelah dinyatakan lulus dari proses pendidikan anak usia dini selama satu tahun. Selanjutnya ke pendidikan dasar.
"Anak-anak saya sudah boleh tinggalkan paud Asoka untuk melanjutkan ke tingkat sekolah dasar." jelasnya.
Jelaskannya, PAUD Asoka sebagai lembaga pendidikan berdiri sejak tahun 2003 lalu dan telah menghasilkan ratusan lulusan.
"Alumni Paud Asoka sudah sebanyak 389 di tambah lulusan hari ini." tuturnya.
Menurutnya, sejak 17 tahun yang silam Paud Asoka telah memberikan pelayan yang tulus dalam mendidik anak bangsa, khususnya yang berada di Keluarahan Bakunase II dan Keluarahan Batuplat. Sebagian alumni telah lulus di Perguruan Tinggi, bahkan sudah bekerja
" Syukur sejak hadir , kami menjujung pelayanan tulus kepada anak didik sampai hari ini. Alumni kita banyak yang sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan bekerja”kata dia
Di sampaikan pada angkatan ke 16 PAUD Asoka melakukan pelepasan anak didik tanpa nomor induk siswa nasional (NISN) dan di tahun 2020 , angkatan 17 kembali memberikan NISN.
“Paud Asoka sudah memeliki NISN, jika tidak Corona pasti bulan Mei lalu sudah diakreditasi." tandasnya.
Dirinya memberikan jaminan kepada orang tua, yang ingin mendaftarkan anak-anaknya ke PAUD Asoka. Tidak perlu ragu dengan outpunya, semua memperoleh prestasi yang membanggakan di bangku SD dan juga ekstra kurikuler.
Di Tahun Ajaran 2020/2021 pihaknya akan menerima anak didik baru. Namun dibatasi hanya 10 orang siswa, karena masih ada 5 anak didik lama yang tidak lulus. Selama 17 tahun ini, PAUD Asoka telah menghasilakn anak didik sebanyak 389 alumni
“Tahun ini kita hanya kasih lulus 11 orang, 5 orang tidak lulus jadi saya target mau terima 10 orang lagi tahun ini." ungkapnya.
Bako berharap, pemerintah kota Kupang dapat memperhatikan PAUD Asoka dari segi fasilitas maupun anggaran untuk gaji tenaga pendidik.
Ketua RT 14 RW 04 Kelurahan Bakunase II, Dominggus Snae dalam sambutannya, berterimaksih kepada pengelola maupun tenaga didik yang telah membekali siswa yanag baru saja diwisuda.
" wakili pemerintah, saya ucapkan terima kasih atas jasa jajaran paud Asoka baik pendiri maupun pendidik yang berjerih lelah mendidik 11 siswa yang hari ini di lepas." Ucapnya.
Lebih lanjut, siswa yang baru diwisuda merupakan adalah generasi penerus masa depan di kelurahan Bakunase II. Sehin. Perlu dijaga dan dididik sebaik mungkin, agar bermanfaat bagi bangsa dan negara maupun lingkungan sekitar mereka tinggal.
"Kalau ada keluarga yang punya anak usia dini silahkan daftarkan di sini untuk mendapatkan pendidikan sedini mungkin." ujarnya.
Salah satu Perwakilan orang tua, Yati Nenotek, juga berterimakasih kepada pengelola maupun pendidik yang sudah membantu mendidik anak-anak.
Yati juga meminta maaf atas tindakan anak-anak semasa mengikuti proses pendidikan di PAUD Asoka yang menyakiti hati para pendidik.
"Mewakili orang tua saya menyampaikan terima kasih atas jerih lelah para pengajar paud Asoka Labat dalam mendidik anak-anak kami selama satu tahun ini." tuturnya.
Dirinya memilih menyekolahkan anaknya di PAUD Asoka, karena PAUD Asoka yang terbaik baginya dan keluarhga untuk mendidik anak mereka.
"Kami tinggal di Lasiana bersama Anak tetapi saya percaya bahwa disini pasti dia di jaga dengan baik makanya saya titip sekolah di PAUD Asoka." ungkapnya.
Untuk diketahui, 11 orang anak yang diwisuda diantaranya, Elisa Geral Nabuasa, Jandri Paulus Bani, Carles Yunior Nara Lulu, Lovely Astriani Lusi, Arjuna Saputra Nesimnasi, Safira Tefa, Jhyo Samuel Panie, Aprilya Pascuela Nenabu, Gisela Derisalia Pritama Liu, Yeremia Lyschendring Salukh, dan Bellatrik Nathania Wadu. (R-2)